Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric mengatakan, bantuan ini telah disiapkan dan berada di kawasan regional. Bantuan tersebut mencakup wilayah Israel, Tepi Barat, Yordania, Mesir, dan Siprus, dilansir dari Xinhua, Jumat (10/10/2025).
PBB meminta agar seluruh jalur perlintasan menuju Gaza dibuka tanpa hambatan demi memastikan kelancaran distribusi bantuan. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyiapkan rencana tanggapan awal untuk 60 hari pertama gencatan senjata.
Fokus utama rencana ini adalah memulihkan distribusi berbasis komunitas dan rumah tangga sebagai cara paling efektif menjangkau masyarakat paling rentan. OCHA berencana meningkatkan dukungan terhadap produksi pangan lokal serta pemeriksaan dan pengobatan gizi buruk.
OCHA juga akan memulihkan layanan kesehatan penting dan melakukan perbaikan besar-besaran pada jaringan air bersih yang rusak. Selain itu, penyediaan tempat tinggal darurat bagi warga yang kehilangan rumah akibat perang menjadi bagian dari agenda utama.
Dalam konferensi video dari Riyadh, Arab Saudi, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher menyerukan, tekad kolektif dari semua pihak. Ia menekankan, pentingnya komitmen bersama untuk menjalankan misi kemanusiaan tersebut tanpa penundaan.
Ia mengatakan, agar tidak ada kemunduran dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dicapai. Menurut Fletcher, 60 hari pertama gencatan senjata merupakan periode krusial untuk memperkuat jalur bantuan dan memulihkan kondisi kemanusiaan di Gaza.
Selama periode tersebut, ratusan truk bantuan akan dikirim setiap hari dengan target menjangkau 500.000 orang yang membutuhkan bantuan gizi. Fletcher mengatakan, kelaparan harus segera diatasi di wilayah terdampak dan dicegah agar tidak menyebar ke daerah lain.
Bantuan akan disalurkan dalam bentuk bahan pangan langsung serta dukungan bagi toko roti dan dapur komunitas. Selain itu, sekitar 200.000 keluarga akan menerima bantuan tunai untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Selain itu, PBB menargetkan penyediaan layanan air dan sanitasi bagi 1,4 juta orang di Gaza. Pemulihan jaringan air menjadi prioritas utama untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasokan air dari truk.
“Dalam hal air dan sanitasi, kami menargetkan 1,4 juta orang untuk mendapatkan layanan air bersih dan sanitasi. Kami akan membantu memulihkan jaringan air agar masyarakat tidak lagi bergantung pada pengiriman air menggunakan truk,” katanya.
Fletcher mengatakan, upaya bersama dan komitmen global sangat dibutuhkan agar bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan secara tepat dan berkelanjutan. Menurutnya, langkah ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi kemanusiaan di Gaza secara signifikan.(*)

