Tak Kunjungi Akhirnya Ambruk Dua Ruang Kelas SD Negeri Margalaksana di Desa Kertamukti
Bandung Barat: Kondisi memprihatinkan SD Negeri Margalaksana di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dua ruang kelas di sekolah ini mengalami kerusakan parah dan ambruk, memaksa proses belajar mengajar berjalan tidak seperti biasanya.(22/10/25)
Puing-puing bangunan berserakan, menyisakan tembok-tembok retak dan atap yang telah roboh. Sisa reruntuhan tampak terbengkalai, ditumbuhi semak-semak liar yang memperkuat kesan terbengkalai.
Dengan hanya dua ruang kelas yang masih bisa digunakan, pihak sekolah terpaksa menggabungkan beberapa kelas sekaligus dalam satu ruangan. Siswa dari kelas satu hingga kelas empat harus belajar secara bergiliran, menyesuaikan jadwal dan ruangan yang terbatas.
Situasi ini tentu jauh dari kondisi ideal. Seorang guru harus menangani dua tingkat kelas dalam waktu bersamaan, membagi perhatian dan energi agar proses belajar tetap berjalan.
Kepala Sekolah SDN Margalaksana, Pupung, menjelaskan bahwa dua bangunan yang ambruk tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sejak 2018. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pengajuan proposal ke Dinas Pendidikan KBB, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
“Setiap tahun kami mengajukan, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Padahal bangunan ini sudah lama tidak layak pakai,” kata Pupung, Rabu (22/10/2025).
Pihak pemerintah daerah sebenarnya sudah meninjau kondisi sekolah dua bulan lalu. Namun, menurut Pupung, belum ada progres berarti pasca kunjungan tersebut.
“Saat itu pihak Pemkab dan Disdik berjanji akan memperbaiki, tapi hingga hari ini belum ada pengerjaan dimulai. Kami sangat berharap janji tersebut bukan sekadar formalitas,” tambahnya.
Dengan segala keterbatasan, Pupung dan para guru tetap berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Namun, ia menekankan bahwa kebutuhan ruang kelas baru dan fasilitas dasar seperti toilet tidak bisa ditunda lebih lama.
“Kondisi ini jelas memengaruhi semangat belajar anak-anak. Kami mohon agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan ruang kelas baru dan fasilitas penunjang lainnya,” pungkas Pupung penuh harap.
Salah satu orang tua siswa, Mawar (nama disamarkan), mengungkapkan kekhawatirannya. Ia berharap pemerintah daerah segera bertindak. “Kami sudah melihat langsung Pak Bupati Jeje Ritchie Ismail datang ke sekolah. Tapi kami ingin janji perbaikan ini segera diwujudkan, terutama ruang kelas baru dan fasilitas toilet yang juga rusak,” tuturnya.(*)

