 |
| Ilustrasi badai dan angin kencang (Foto: Freepik) |
Menurut laporan Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok, kecepatan angin Matmo mencapai 118 kilometer per jam atau sekitar 73 mil per jam. Pihak berwenang memperkirakan Matmo akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan.
Melansir dari AP News, topan tersebut diprediksi akan mendarat pada Minggu (5/10/2025) di wilayah Guangdong dan Hainan. Menyikapi hal ini, pemerintah setempat di Haikou, ibu kota Hainan, mulai mengambil langkah antisipatif.
Pemerintah membatalkan semua penerbangan sejak Sabtu (4/10/2025) malam pukul 11.00 waktu setempat. Aktivitas sekolah juga dihentikan sementara, sementara seluruh transportasi umum dan kegiatan bisnis akan ditutup hingga situasi dinyatakan aman.
Selain itu, beberapa rute kereta di provinsi Hainan telah dibatalkan sejak Sabtu pagi dan layanan akan kembali dihentikan pada Minggu. Pemerintah provinsi juga telah menyiapkan tempat-tempat evakuasi bagi warga yang tinggal di wilayah rawan.
Badan Meteorologi Nasional Tiongkok mengeluarkan peringatan oranye, menandakan tingkat bahaya yang cukup tinggi. Badan tersebut juga meminta penduduk di pesisir untuk menjauh dari daerah rawan banjir.
Petugas darurat dan tim penyelamat telah disiagakan di berbagai titik pantai, termasuk di Guangdong dan Hainan. Sementara itu, di Filipina, Matmo sebelumnya sempat menyebabkan evakuasi ribuan warga dari daerah berisiko.
Meskipun demikian, pemerintah Filipina melaporkan tidak ada korban jiwa sejauh ini. Meski demikian, beberapa wilayah mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang dan hujan deras yang sempat melumpuhkan transportasi lokal.
Otoritas di Tiongkok kini tengah berkoordinasi untuk upaya mitigasi bencana. Militer dan tim penyelamat disiagakan untuk membantu evakuasi dan penanganan darurat jika terjadi banjir atau tanah longsor.(*)
