Badai Tropis Fung-wong Ancam Taiwan: Ribuan Orang Dievakuasi ,25 Korban Jiwa
Karawang : Taiwan mengevakuasi lebih dari 3.000 penduduk dari area rentan dan menutup sekolah serta kantor pada Selasa (11/11) waktu setempat, sebagai langkah antisipasi kedatangan Badai Tropis Fung-wong. Sebelumnya, badai ini telah menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan membuat lebih dari 1,4 juta orang mengungsi di Filipina.
Fung-wong, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai topan super, kehilangan intensitas saat mendekati Taiwan. Badan cuaca Taiwan memperkirakan badai tersebut akan mendarat pada Rabu sore atau malam hari di dekat kota pelabuhan Kaohsiung di barat daya.
Kekuatan Badai dan Upaya Evakuasi
Pada Selasa pagi, badai tersebut tercatat memiliki kecepatan angin maksimum hingga 108 kilometer per jam (67 mph) dan hembusan hingga 137 kilometer per jam (85 mph).
Diperkirakan badai akan menyapu seluruh pulau dan bergerak keluar dari sisi timur laut pada Rabu malam atau Kamis pagi.
Lebih dari 3.300 orang dari empat kabupaten dan kota telah dievakuasi, khususnya di dekat wilayah Guangfu di timur. Wilayah ini sebelumnya pernah mengalami banjir besar akibat topan pada September yang menyebabkan danau penghalang meluap dan menewaskan 18 orang.
Otoritas juga mengeluarkan peringatan darat yang mencakup wilayah selatan dan barat daya, termasuk Kaohsiung, Pingtung County, Tainan, dan Taitung. Sekolah dan kantor diliburkan pada Selasa di kabupaten Hualien dan Yilan.
Sementara itu, Tiongkok juga mengaktifkan respons darurat topan untuk provinsi tenggaranya, yaitu Fujian, Guangdong, Zhejiang, dan Hainan.
Dampak Mematikan di Filipina
Sebelum mencapai Taiwan, Fung-wong menghantam pantai timur laut Filipina dari Pasifik pada Minggu sebagai topan super dengan kecepatan angin maksimum berkelanjutan 185 kph (115 mph) dan hembusan hingga 230 kph (143 mph).
Badai seluas 1.800 kilometer (1.100 mil) itu menewaskan sedikitnya 18 orang akibat banjir bandang dan tanah longsor di beberapa provinsi utara.
Hingga Selasa, lebih dari satu juta orang masih mengungsi, termasuk sekitar 803.000 orang yang berlindung di 11.000 pusat evakuasi di seluruh wilayah Luzon utara.
Korban dan Kerusakan
Deputi Direktur Kantor Pertahanan Sipil, Bernardo Rafaelito Alejandro IV, mengatakan bahwa korban tewas mencakup 19 orang yang sebagian besar meninggal dalam insiden tanah longsor di Cordillera, wilayah pegunungan yang rawan longsor. Dua warga desa juga dilaporkan hilang di wilayah tersebut.
Korban lainnya meninggal karena banjir bandang, kabel listrik yang terekspos, dan rumah yang ambruk. Total 29 orang terluka akibat amukan badai.
"Ini bukan korban massal di satu tempat," kata Alejandro pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa beberapa orang tewas dalam insiden tanah longsor yang terpisah. Di antara korban tewas adalah tiga anak yang rumahnya tertimbun dalam dua insiden tanah longsor terpisah di provinsi pegunungan Nueva Vizcaya.
"Ini bukan korban massal di satu tempat," kata Alejandro pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa beberapa orang tewas dalam insiden tanah longsor yang terpisah.
Filipina dan Taiwan adalah wilayah yang setiap tahun dilanda beberapa topan dan badai, serta merupakan wilayah yang rentan terhadap gempa bumi.(*)


