“Luas panen padi September 2025 sebesar 1,13 juta hektare, atau meningkat sebesar 10,14% dibandingkan September tahun lalu,” tulis BPS dalam siaran pers yang diterima, Senin, 3 November 2025.
Produksi padi dalam bentuk gabah kering panen (GKP) pada periode yang sama diperkirakan sebanyak 7,09 juta ton, naik 8,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,54 juta ton. Sementara itu, produksi beras untuk konsumsi penduduk mencapai 3,43 juta ton, meningkat 8,43 persen dibandingkan September 2024 yang tercatat 3,16 juta ton.
BPS juga memperkirakan potensi luas panen padi subround III (September–Desember) 2025 mencapai 3,04 juta hektare, atau naik 9,77 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, potensi luas panen Januari–Desember 2025 diprediksi mencapai 11,35 juta hektare, meningkat 12,98 persen dibandingkan tahun 2024.
Peningkatan tersebut terutama ditopang oleh hasil panen pada subround I (Januari–April) 2025 yang naik 25,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
BPS memperkirakan potensi produksi padi subround III (September–Desember) 2025 akan mencapai 16,48 juta ton GKG, naik 8,70 persen dibandingkan subround III tahun 2024.
“Dengan demikian, potensi produksi padi Jan–Des 2025 diperkirakan mencapai 60,34 juta ton GKG, atau meningkat sebesar 13,55% dibandingkan Jan–Des 2024,” tulis BPS.
BPS menegaskan angka potensi tersebut masih dapat berubah sesuai hasil amatan lapangan, termasuk pengaruh serangan hama, banjir, kekeringan, serta waktu realisasi panen petani.(*)

