Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Ekonomi Domestik Membaik, IHSG Melesat ke Level 8.388

Jakarta: Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali naik zona hijau di akhir perdagangan, Rabu (12/11/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,26 persen atau 22 poin ke level 8.388,56.

Suasana di Main Hall Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di pusat bisnis SCBD Jakarta
Suasana di Main Hall Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di pusat bisnis SCBD Jakarta

Hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.428,94. Sebanyak 343 saham mengalami kenaikan harga, 323 saham turun, dan 147 saham stagnan.

Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 51,32 miliar lembar saham, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 2,68 juta kali transaksi. Total nilai transaksi mencapai Rp22,34 triliun dan kapitalisasi pasar menjadi Rp15.333 triliun.

“IHSG rebound setelah selama dua hari perdagangan ditutup melemah akibat aksi ambil untung. Penguatan indeks antara lain ditopang oleh data ekonomi domestik yang cenderung mulai membaik akhir-akhir ini,” kata Tim Analis Phintraco Sekuritas, Rabu.

Perekonomian membaik didukung tren penurunan suku bunga Bank Indonesia dan paket stimulus dari pemerintah. BI mengindikasikan peluang penurunan BI rate masih terbuka, dengan ekspektasi penurunan 50 bps lagi hingga akhir Maret 2026. 

“Maraknya beberapa aksi korporasi emiten, seperti buyback saham, dan pembagian dividen interim, juga menjadi katalis positif. Termasuk aksi korporasi berupa rights issue, private placement dan akusisi,” ucap Tim Phintraco.

IHSG, menurut Tim Analis Phintraco, diperkirakan akan cenderung bergerak konsolidasi di kisaran 8.350-8.450. Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8.450 dengan diikuti volume, diperkirakan berpeluang menuju level psikologis di 8.500.

Sementara, Tim Analis Phillip Sekuritas mencatat hari ini terjadi aliran masuk modal asing. Nilai beli bersih (net buy) saham oleh investor asing sebesar Rp337,06 miliar.

“Saham-saham yang paling banyak dibeli asing adalah saham BMRI, BBCA,BREN, BBNI dan UNTR. Adapun saham yang naik paling tinggi dan menjadi penopang IHSG adalah saham sektor barang primer, infrastruktur dan properti,” kata Tim Phillip Sekuritas.

Bersamaan dengan menguatnya IHSG, saham-saham di bursa Asia juga ditutup menguat. “Penguatan ditopang oleh harapan bahwa ‘shutdown’ pemerintah AS akan segera berakhir,” ucap Tim Phillip Sekurtitas menutup analisisnya.(*)

Hide Ads Show Ads