Pembukaan Perdagangan, Rupiah Terpuruk ke Rp16.728/Dolar AS
Jakarta: Rupiah masih melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka terpuruk 0,07 persen atau 11 poin menjadi Rp16.728 per dolar AS.
Rupiah juga melemah 0,14 persen saat penutupan perdagangan, menjadi Rp16.717 per dolar AS Rabu kemarin. "Hari ini nilai tukar rupiah kemungkinan akan terapresiasi tipis ke level Rp16.700 per dolar AS," kata Analis Pasar Uang, Fikri C. Permana, Kamis (13/11/2025).
Indeks dolar AS juga melemah 0,02 persen di awal perdagangan hari ini ke level 99,47. Menurut Fikri, fluktuasi mata uang disebabkan karena harapan akan berakhirnya 'shutdown' di Amerika Serikat dalam waktu dekat.
"Pasar juga mencermati pernyataan pejabat the Fed Christopher Walller bahwa pasar tenaga kerja AS mengalami tekanan," ucap Fikri. Kondisi tenaga kerja akan mempengaruhi kebijakan suku bunga the Fed.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto memproyeksikan tren pelemahan dolar AS ke depan. "Rupiah kemarin kembali melemah dan berada di atas 16.700, padahal dolar AS cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
"Dalam jangka menengah hingga akhir tahun, kami memperkirakan ada kemungkinan indeks dolar AS akan mengalami tren pelemahan. Pelemahan ini sejalan dengan data ekonomi yang melemah karena sejumlah faktor," kata Rully lagi.
Faktor tersebut di antaranya penutupan (shutdown) pemerintah AS, penurunan data penggajian pekerja non-pertanian dan kenaikan tingkat pengangguran. Namun, yang menjadi risiko terbesar menurut Rully, adalah memburuknya sentimen global.
"Terutama sentimen di negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, dan Zona Euro. Sentimen pasar kawasan tersebut, seringkali menyebabkan mata uang-mata uang negara-negara di kawasan melemah," ucapnya.
Meski demikian, sejumlah mata uang di kawasan justru menguat terhadap dolar AS. Antara lain ringgit Malaysia naik 0,05 persen, peso Philipina naik 0,06 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.(*)

