Pemerintah Percepat Belanja APBN, Menkeu Purbaya Targetkan Pertumbuhan di Atas 5,9% pada Akhir 2025
Karawang ; Pemerintah menyiapkan dorongan belanja dan insentif untuk menjaga konsumsi dan produksi hingga akhir tahun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut langkah ini penting agar momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga di tengah ketidakpastian global.
Menurut Purbaya, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lebih dari 5,9 persen pada kuartal IV 2025.
Pemerintah menyiapkan stimulus senilai Rp34,49 triliun untuk mendorong aktivitas ekonomi, sementara proyeksi pertumbuhan sepanjang 2025 berada di kisaran 5,2 persen.
“Kita ingin memastikan belanja negara efektif menggerakkan konsumsi dan produksi,” kata Purbaya dalam konferensi pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 3 November 2025.
Ia menyebutkan sejumlah indikator keuangan menunjukkan perbaikan. Pasar Surat Berharga Negara mencatat penurunan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun ke level 6,07 persen per 30 Oktober 2025.
Minat investor, kata Purbaya, juga kuat. Hal ini, tercermin dari rasio bid-to-cover 3,86 kali. Sehingga, realisasi belanja negara hingga kuartal III 2025 tercatat Rp2.274,8 triliun atau 63,4 persen dari pagu.
Penerimaan negara mencapai Rp1.863,3 triliun atau 65 persen target. Defisit APBN berada di posisi 1,56 persen terhadap PDB atau Rp371,5 triliun.
Untuk menjaga daya beli, pemerintah meluncurkan delapan program akselerasi. Paket ini mencakup perluasan bantuan sosial, program padat karya, insentif pekerja dan sektor transportasi online, serta proyek percontohan peningkatan layanan publik.
Pemerintah, masih dalam keterangan Menkeu, juga menyiapkan empat program lanjutan untuk 2026 dan lima program penciptaan lapangan kerja. Beberapa di antaranya adalah operasional Desa Perusahaan Merah Putih, revitalisasi kawasan wisata, dan modernisasi armada penangkapan ikan.
Selain itu, insentif PPN ditanggung pemerintah untuk rumah hingga Rp5 miliar diperpanjang sampai 31 Desember 2027.
Hingga awal November, penyaluran bantuan tunai kesejahteraan Rp900 ribu per bulan untuk 35,05 juta penerima telah berlangsung dan ditargetkan selesai pada 2 November 2025.(*)

