Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Sekilas Perjalanan Karier Gubenur Abdul Wahid, dari Cleaning Service ke OTT

Jakarta: Hidup Abdul Wahid bagaikan kisah inspiratif yang berakhir ironi. Dari cleaning service kampus, ia meniti karier hingga menjadi Gubernur Riau sebelum akhirnya terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(4/11/25).
Sosok Gubernur Riau, Abdul Wahid (Foto: instagram pribadi Abdul Wahid @wahid_simbar)
Sosok Gubernur Riau, Abdul Wahid (Foto: instagram pribadi Abdul Wahid @wahid_simbar)

Pria kelahiran Dusun Anak Peria, Kabupaten Indragiri Hilir, 21 November 1980 itu tumbuh dalam keluarga sederhana. Sejak kecil, ia terbiasa bekerja keras membantu ibunya di sawah untuk bertahan hidup.

Meski ekonomi keluarga terbatas, semangat Wahid muda untuk belajar tak pernah padam. Ia bertekad melanjutkan pendidikan agar bisa mengubah nasib keluarganya.

Saat menempuh kuliah di UIN Suska Riau, Fakultas Tarbiyah, Wahid menghadapi kenyataan berat. Ia harus bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dan petugas kebersihan kampus demi membayar biaya kuliah.

Kehidupan kampus mempertemukannya dengan dunia aktivisme dan organisasi mahasiswa. Dari sana, karakter gigih dan jiwa kepemimpinannya mulai terbentuk, hingga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat kecil.

Setelah lulus kuliah, Wahid aktif di berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan berbasis pesantren. Latar belakangnya sebagai santri membuatnya merasa sejalan dengan nilai perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari PKB, karier politiknya menanjak. Pada Pemilu 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dan menjadi salah satu wakil rakyat dari Riau.

Selama di parlemen, Wahid dikenal vokal memperjuangkan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan. Ia bahkan dipercaya menjabat sebagai pimpinan Badan Legislasi DPR RI, posisi strategis yang menandakan kepercayaan partai terhadap kapasitasnya.

Keberhasilan di Senayan membuat namanya mencuat sebagai calon kuat Gubernur Riau. Pada awal 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi melantiknya sebagai Gubernur Riau periode 2025-2030 di Istana Negara.

Namun, sembilan bulan setelah pelantikan, perjalanan itu berbalik arah. Wahid ditangkap KPK dalam OTT pada Senin (3/11/2025), terkait dugaan suap proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Penangkapan Abdul Wahid menjadi pukulan bagi masyarakat Riau yang dulu menyanjungnya sebagai simbol kerja keras. Dari cleaning service hingga kursi gubernur, kisahnya kini berubah menjadi pengingat pahit bahwa jabatan adalah amanah, bukan kemewahan.(*)

Hide Ads Show Ads