Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Waspadai Risiko Penyakit Kulit Akibat Penggunaan Pakaian Bekas

Karawang : Tren membeli pakaian bekas atau thrifting kini semakin populer di kalangan anak muda. Selain alasan gaya dan ramah lingkungan, harga yang terjangkau membuat aktivitas ini digemari banyak orang.(9/11/25).

Ilustrasi Seorang Pembeli Memilih Pakaian Bekas (Foto: Freepik)
Ilustrasi Seorang Pembeli Memilih Pakaian Bekas (Foto: Freepik)

Namun, di balik tren tersebut, ada risiko kesehatan kulit yang perlu diwaspadai. Penggunaan pakaian bekas yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menimbulkan berbagai gangguan kulit.

Wakil Ketua Kelompok Studi IMS Indonesia Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), dr. Yudo Irawan, menjelaskan pakaian bekas bisa menjadi media penularan infeksi. “Risiko kesehatan kulit dari pakaian bekas yang tidak dibersihkan dengan benar cukup tinggi,” katanya.

Menurutnya, infeksi yang paling sering terjadi antara lain akibat kuman, jamur, atau parasit seperti kutu. “Kasus yang umum adalah scabies atau gatal pada malam hari, serta jamur kulit yang menimbulkan bintil-bintil,” ujar Yudo.

Ia menambahkan, banyak pasien yang terlambat berobat karena mengira gatal hanya sementara. Padahal, jika tidak diobati dengan benar, infeksi bisa menyebar dan memperburuk kondisi kulit.

“Scabies bisa mengganggu tidur karena rasa gatalnya parah di malam hari. Kalau digaruk terus, kulit bisa luka dan infeksi makin berat,” katanya.

Untuk mencegah risiko tersebut, Yudo menyarankan agar pakaian bekas selalu dicuci dengan benar sebelum dipakai. “Gunakan deterjen, rendam dengan air panas bersuhu di atas 60 derajat, lalu jemur di bawah matahari,” katanya.

Selain itu, menyetrika dengan suhu tinggi juga disarankan karena panas dapat membantu membasmi kuman, jamur, dan tungau. “Namun, langkah ini hanya mengurangi risiko infeksi, bukan meniadakannya sepenuhnya,” ujar Yudo.

Ia mengingatkan alergi bahan pakaian juga dapat menimbulkan reaksi seperti iritasi, kemerahan, dan rasa perih. Jika muncul bintil atau lenting berisi air setelah memakai pakaian bekas, masyarakat disarankan segera berkonsultasi ke dokter kulit.

“Anak-anak muda sekarang sudah cukup sadar soal kebersihan, tapi bukan berarti risikonya tidak ada. Kuncinya adalah memastikan pakaian bekas benar-benar bersih dan kering sebelum dipakai,” kata Yudo.(*)

Hide Ads Show Ads