Jika melintasi irigasi di pintu air Sarijaya Desa Sarijaya Kecamatan Majalaya menuju arah Gelam, masyarakat dan pengendara akan selalu di suguhi limbah busa putih setiap malam dan musim penghujan. Entah dari mana sumber hulu limbah busa yang di duga dari jenis sabun itu, kejadian irigasi penuh busa ini sudah berlangsung setahun terakhir dan selalu terjadi peningkatan volumenya saat hujan dan malam hari. Beberapa warga menduga, ada oknum yang sengaja membuang limbah sabun tersebut dengan kendaraan angkutan tangki dan atau aktivitas yang usil membuang limbah ke irigasi ini. Sebab, sepanjang irigasi dari hulu, tidak ada sama sekali perusahaan produsen sabun, baik detergen, sabun mandi dan atau jenis lainnya. 
Limbah Busa di Irigasi Sarijaya, Kamis Malam (5/1) Menumpuk Saat Hujan dan Malam Hari


Kejadian irigasi selalu penuh busa ini memang tidak bau menyengat lazimnya 
limbah perusahaan B3, namun air irigasi yang tercampur sabun ini mengancam pertanaman sawah dan iritasi kulit.

Limbah Busa di Irigasi Sarijaya, Kamis Malam (5/1) Menumpuk Saat Hujan dan Malam Hari

"Iya itu sering terjadi, biasanya ketika hujan dan di malam hari, tidak tahu dari mana sumbernya yang jelas busa ini sering sekali terjadi," Kata Mantan Kades Sarijaya Enin Sutisna, Alias Lurah Adok, Kamis (5/1).

Usman, pengendara sekitaran akses jalan Sarijaya - Gelam Rawamerta mengatakan, limbah busa sabun dan bau sabun sudah terjadi lama. Mesilpun tidak tercium bau menyengat, tapi mengancam kerusakan pada pertanaman sawah di sepanjang Majalaya dan Rawamerta.
"Ini teh sering terjadinya ketika hujan dan tengah malam kata warga setempat juga begitu. Soal dari mana sumbernya, banyak yang gak hafal juga, sebab sepanjang irigasi gak ada perusahaan sabun, sehingga warga menduga dibuang oknum dengan kendaraan saat malam hari dan hujan, " Ungkapnya. 

Sampai berita ini di tulis, pegawai PJT Kalimi belum memberikan balasan, begitupun saat redaksi mencoba menanyakan penyebab dan ancaman dampak limbah busa di Sarijaya kepada Camat Majalaya Agus Kurnia dan Koordinator Penyuluh Pertanian Eva Lady Mustika, sampai berita ini ditulis yang bersangkutan belum memberikan keterangan. (Rd)