Mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj turut berkomentar terkait harta kekayaan ayah dari Mario Dandy Satrio, Rafael Alun Trisambodo. Said menyinggung kasus Gayus Tambunan hingga mengancam ajak warga Nahdlatul Ulama (NU) tak bayar pajak jika diselewengkan.
Mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj 

Awalnya, Said menanggapi kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap anak pengurus GP Ansor bernama David. Dia prihatin dengan sosok Mario yang punya background kalangan terdidik namun melakukan penganiayaan.

"Saya juga heran di bumi Pancasila ada perbuatan seperti itu dan dilakukan oleh anak keluarga terdidik, elite, bukan biadab dan dari pedalaman, bukan. Dari keluarga yang terdidik sebagai pejabat eselon III di Dirjen Pajak," kata Said di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).

Dia kemudian menuding Mario Dandy selalu dimanja. Dia juga mengungkit soal halal dan haramnya harta.

"Saya juga heran, ada anak yang seperti itu. Maka yang jelas seperti yang sudah disinggung, bapaknya tidak urus atau salah urus. Tidak mendidik atau salah didik, dengan dibiarkan dimanja dengan segala kemewahan, uangnya belum tentu halal, nggak jelas. Kalau uangnya haram, dimakan pasti anaknya nakal, kalau keterlaluan," tambahnya.

Said kemudian menyinggung kasus Gayus Tambunan. Saat itu, dia mengaku mengancam warga NU tak membayar pajak jika uang pajak diselewengkan.

"Oleh karena itu saya ketika jadi Ketum PBNU tahun 2012 bulan September, Munas (musyawarah nasional) ulama di pesantren Cirebon, waktu itu baru ada kejadian Gayus Tambunan, keputusan para Kiai bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan, NU akan mengambil sikap tegas, warga NU tidak usah bayar pajak waktu itu," kata dia.

"Sampai-sampai pak SBY kirim utusan pribadi, almarhum Pak Yusuf namanya, stafsusnya itu menemui saya. Saya bilang kalau memang itu, itu berdasarkan refrensi kitab kuning, para imam, para ulama referensi, kalau pajak masih diselewengkan warga NU akan diajak oleh para kiai-kiai tidak usah bayar pajak," sambung Said Aqil.

Dia mengatakan warga NU selalu mendukung pajak untuk kebaikan. Dia menyatakan warga NU taat membayar pajak.

"Tapi kalau pajak untuk rakyat, pajak untuk pembangunan, pajak untuk kebaikan, kita dukung. Warga NU taat bayar pajak," ujarnya.

"Saya ungkit keputusan Munas tadi. Kalau memang pajak uang diselewengkan, ulama ini akan mengajak warga tak usah membayar pajak. Itu kalau terbukti diselewengkan ya,"sambungnya.

Rafael Alun disorot usai anaknya, Mario Dandy Satriyo, ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap David Ozora (17). David merupakan anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor. Selain Mario Dandy, polisi juga menetapkan rekan Dandy, Shane, sebagai tersangka.

Rafael sendiri telah dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak. Dia juga mengaku akan mengundurkan diri dari ASN Ditjen Pajak.

Selain itu, harta Rp 56 miliar Rafael yang tertera dalam LHKPN juga disorot. Pemicunya, tak ada mobil Rubicon dan motor Harley yang dipamerkan Mario Dandy dalam LHKPN itu. KPK menyatakan akan melakukan klarifikasi.(*)

(dek/detik)