Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

AKhirnya Bapanas Bongkar Biang Keroknya Harga Beras Jadi Mahal

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menilai, salah satu penyebab meningkatnya harga beras karena tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP). Adapun harga rata-rata nasional GKP di tingkat produsen saat ini telah berada di atas harga acuan dan berkisar di angka Rp6.580 per kilogram.

Foto : Padi lagi dimuat ke karung

"Posisi harga beras ini memang tinggi. Karena salah satu disebabkan oleh tingginya harga Gabah Kering Panen," kata Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Disebutkannya, harga GKP terus berfluktuasi, harga tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah, dengan Rp7.200 per kilogram. Adapun harga terendah terjadi di Sumatra Utara dengan Rp6.200 per kilogram.

Informasi terbaru, kata Gusti, harga GKP di Pulau Jawa pun ikut naik. Bahkan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah harga GKP sudah menyentuh Rp7.200 per kilogram. 

Ia melanjutkan, kenaikan GKP berimbas pada harga Gabah Kering Giling (GKG) yang kini sudah mencapai Rp8.200 per kilogram. Akibatnya, harga beras masuk ke pasaran sudah mencapai Rp13.500 per kilogram.

"Sehingga masuk pada titik pasar turunan, paling tidak akan mencapai Rp14 ribu per kilogram," ujarnya. Ditekankannya, informasi besaran harga tersebut didapat dari kondisi real di lapangan, berdasarkan hasil kunjungan kerja. 

Pemerintah telah menetapkan acuan harga GKP pada pertengahan Maret lalu. Harga GKP di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp5 ribu, dan GKP di tingkat penggilingan Rp5.100. (*)


Hide Ads Show Ads