Pemerintah Upayakan Stabilkan Harga Beras ,Tercatat Harga Bawang Putih Mulai Alami Penurunan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan tren penurunan harga bawang putih sudah mulai terjadi. Hal itu terpantau dari mulai stabilnya harga di pasar-pasar induk yang ada di Indonesia.
"Harga sudah mulai turun dan memang secara harga rata-rata nasional sudah turun. Kemudian di pasar induk juga turun," kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Bambang Wisnubroto dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).
Bambang merinci harga tertinggi bawang putih terpantau di Pasar Wosi, Papua Barat, yang mencapai Rp45 ribu/kilogram. Sedangkan terendah terjadi di Pasar Induk Caringin, Jawa Barat sebesar Rp25 ribu per kilogram.
Ia memastikan ketersediaan bawang putih juga mulai meningkat di pasar-pasar Induk. Semisal di Pasar Induk Kramat Jati saat ini pasokan sudah mencapai 66 ton per hari dari pasokan normal 22 ton per hari.
"Total rata-rata pasokan seminggu terakhir dari 17 pasar pantauan sebesar 175 ton. Di atas pasokan biasanya yang berkisar 173 ton," ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menyebutkan kondisi ini tak lepas dari realisasi pengadaan impor yang terus mengalami peningkatan. Realisasi impor bawang putih saat ini telah mencapai 84,73 persen atau 369.737 ton total kuota yang disetujui mencapai 436.351 ton.
Diketahui bersama pemerintah terus berupaya menstabilkan harga beras yang mengalami peningkatan di sejumlah daerah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
“Upaya-upaya tersebut ditempuh melalui berbagai program seperti bantuan pangan pemerintah. Selain itu, program pasar murah yang bekerja sama dengan berbagai pihak,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, pada Rabu (27/9/2023).
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan, pemerintah memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Selain itu, Zulhas mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog dalam memastikan masalah beras.
“Saat ini cadangan beras Bulog berada di taraf cukup sebanyak 1,6 juta ton. Tidak usah khawatir, stoknya banyak dan akan masuk lagi 400 ribu ton,” ujar Zulhas.
Selain itu, kata Zulhas, stabilisasi harga beras di daerah pun disinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah memiliki program bantuan pangan yaitu 10 kilogram beras per keluarga untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat yang dijalankan pada September sampai November 2023.
“Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggelar pasar murah. Mudah-mudahan, harga beras dapat berangsur- angsur turun,” kata Zulhas. (*)