Profil Rayyan Dhika, Penari Pacu Jalur Viral Mendunia
Jakarta: Tren viral 'Aura Framing' di medsos, membawa keberuntungan bagi Rayyan Arkan Dikha. Rayyan Arkan Dikha merupakan seorang bocah penari di atas perahu Pacu Jalur yang aksinya ditiru pejabat hingga artis dunia.
Tradisi yang berasal dari Kuantan Singingi, Riau itu kini mendunia berkat Rayyan. Kini, dirinya dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau dan mendapatkan beasiswa Rp20 juta dari Gubernur Riau.
Sosoknya yang lincah dan cekatan itu kini tengah menjadi perbincangan di mana-mana. Merangkum berbagai sumber, berikut adalah profil lengkap Rayyan Arkan Dikha.
Rayyan Arkan Dikha atau biasa dipanggil Coki merupakan seorang penari cilik pacu jalur yang berusia 11 tahun. Dirinya telah menari pacu jalur sejak berusia 9 tahun.
Tidak mudah bagi Coki untuk berdiri diatas perahu sambil menggerakan tubuhnya seirama dengan musik pacu jalur. Berkat kelincahannya, dirinya viral dan ditiru tokoh seperti Wapres Gibran, PSG, AC Milan, hingga Luna Maya.
Meski kini jadi ikon budaya dan Duta Pariwisata Riau, Coki tetap anak sederhana. Bersama dengan kedua orang tuanya, mereka hidup di Kuantan Singingi dan bersekolah di desa.
Julukan "Aura Farming" melekat padanya berkat energi positif saat menari. Hasil latihan rutin dan semangat besar mengenalkan budaya daerah ke dunia.
Bakat menari Coki tak datang tiba-tiba, keterampilannya diturunkan oleh dari sang ayah dan pamannya yang merupakan atlet Pacu Jalur. Tidak ingin dipisahkan, tradisi ini telah mendarah daging di keluarganya.
Sejak kecil, Coki tumbuh di lingkungan jalur dan belajar menari secara otodidak di atas perahu. Kini dirinya tidak hanya menjadi seorang penarik cilik yang viral, tapi juga dipersiapkan menjadi atlet Pacu Jalur.
Dinas Pariwisata Provinsi Riau menyebut Pacu Jalur sebagi simbol kekuatan dan kebanggaan Kuansing. Adapun Warisan Budaya Takbenda yang telah diakui nasional.(*)

