Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Tantangan Emosional Para Pemeran Film Religi- Drama ‘TBKM’

Jakarta: Revalina S. Temat menjelaskan pengalamannya memerankan Sarah dalam film 'Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?’(TBKM). Ia menyampaikan, rasa syukur karena trailer dan poster resmi kini telah dirilis untuk publik luas pada hari ini.

Keempat peran utama dalam film 'Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?' (dari kiri ke kanan) Gunawad Sudrajat, Revalina S. Temat, Annisa Kaila dan Megan Domani usai Press Conference perilisan Official Trailer dan Poster di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2025) (Foto: RRI/Sasa Haniyah)

Revalina menggambarkan tantangan karakter Sarah yang penuh ujian sejak awal hingga akhir perjalanan hidupnya tersebut dalam alur cerita. Ia menyebut, peran itu menguras energinya karena Sarah terus menghadapi cobaan berat pada berbagai situasi emosional yang melelahkan.

"Dari awal tuh udah diuji, makin tengah semakin diuji, semakin terakhir di ujinya dengan yang berbeda gitu. Jadi bener-bener apa namanya capek fisik dan juga mental, emosionalnya tuh juga sangat-sangat diuji," ujarnya dalam Press Conference Official Trailer & Official Poster film ‘Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?’ di Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).

Ia menjelaskan, lingkungan lokasi syuting sangat membantu menjaga kenyamanan selama proses panjang penggarapan adegan emosional yang sangat intens. Ia menyampaikan, dukungan kru membuat dirinya mampu terus menjalani setiap adegan menantang dengan perasaan lebih tenang di lokasi.

Sementara itu, Gunawan Sudrajat, Pemeran Satrio, menjelaskan pengalamannya memerankan Satrio yang menghadapi posisi sulit sebagai kepala keluarga berkepribadian kuat dalam alur cerita. Ia mengucapkan terima kasih kepada tim produksi yang telah mempercayakan karakter tersebut dalam film drama keluarga yang kompleks.

Gunawan mengakui, Satrio mengalami musibah berat yang memaksanya memohon bantuan kepada mantan istri demi menjaga keluarganya dengan tulus. Ia menyoroti ego Satrio sebagai imam keluarga yang diuji secara emosional oleh berbagai tekanan berat tersebut pada cerita.

“Sebagai Satrio sebetulnya dan sebagai saya pribadi juga sebagai sangat posisi yang sangat sulit sekali ya menerima itu. Karena bagaimanapun Satrio ini adalah seorang imam dalam keluarga yang mempunyai ego yang cukup tinggi juga karena kepala rumah tangga,” ucapnya.

Ia menilai, sikap kebaikan mantan istri dalam cerita menjadi pelajaran berharga mengenai pentingnya ketulusan tanpa balasan yang mendalam. Ia menekankan perilaku menyakiti tidak harus dibalas serupa karena kebaikan selalu memberikan ruang pemulihan emosional mendasar bagi siapapun.

Megan Domani, Pemeran Anissa, menguraikan tantangan membangun empati terhadap Anissa dengan menemukan kerentanan karakter tersebut secara mendalam dan konsisten dalam. Ia berusaha memahami perspektif Anissa sebagai perempuan yang berhak menentukan pilihan pribadi meski berpotensi menimbulkan kesalahan yang rumit.

Ia menjelaskan, Anissa mengalami proses belajar panjang yang justru banyak dipengaruhi sosok Sarah sebagai teladan ikhlas berdaya besar. Ia menilai Sarah menghadirkan inspirasi kuat sehingga Anissa memahami makna keteguhan hati serta pentingnya memaafkan sepenuh kesadaran hidup.

“Aku melihat Anissa, dia itu adalah perempuan, dia berhak membuat pilihan dia sendiri, melakukan pilihan sendiri walaupun mungkin salah. Tapi sebenarnya niat dia itu bukan untuk menyakiti siapapun,” katanya.

Megan berharap, penonton memahami pesan film mengenai kesempatan bertobat dan belajar yang dimiliki setiap individu tanpa pengecualian apapun. Ia menekankan perjalanan Anissa menunjukkan bahwa setiap orang dapat berubah ketika menemukan ruang refleksi yang benar-benar tulus dalam.(*)

Hide Ads Show Ads