Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Museum Purna Bhakti Pertiwi:Karya Wisata KGL buka Timbel Bersama


Jakarta.Kemarin tanggal 28 November 2010,seluruh pengurus KGL,para anggota ,unsur Disdikpora UPTD dan lainnya atau yang tergabung di Koperasi Guru Lemahabang berkarya wisata ke Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP).Musem itu adalah  didirikan oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi atas prakarsa Alm. Ibu Tien Soeharto.Karya wisata KGL yang bersifat edukasi tersebut di ikuti 1.151 orang dengan di angkut 18 bus"Agra.


Kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu program -program KGL,dan ini  program umum sebelum  masa Purna bakti pengurus yang ada karena kami di bulan januari akan adakan pemilian pengurus baru,demikian ungkapan singkat H.Rahardjo Ketua KGL di lokasi  Museum saat disambangi penulis  ,
Musim yang diisi oleh koleksi benda-benda dan cindera mata yang bersangkut-paut dengan perjalanan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, HM Soeharto  ini dimanfaatkan dan membuat para peserta karya wisata terpaku keunikan Musem dan berfoto dengan sanak keluarga. 
Museum yang diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993 oleh Alm. Presiden Soeharto bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Alm. Ibu Tien Soeharto, penggagas pendirian museum ini. Luas bangunan museum 25.095 meter persegi di atas tanah seluas 19,7 hektar.
Lalu,menurut Iyas Iskandar bendahara KGl",Karya wisata kami bersifat terarah, para rekan guru dan keluraga bisa menambah wawasan akan masa lalu seorang Presiden di masa kejayaannya sedikit bisa dikatakan karya wisata kami tergolong murah meriah,lanjut Iyas.Sangat terasa kini ,adanya KGL selain bisa memberikan keuntungan secara finansil juga bisa mempersatukan semua para rekan guru,dinas dan keluarga di satu tempat yang menghibur dan mendidik,tandasnya.

Sebelumnya penulis yang bersama dalam rombongan mobil 11 dengan Ketua rombongan Asep Sudana mendapatkan penjelasan singkat darinya, sebagian besar koleksi yang dirawat dan disimpan Alm. Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto dalam MPBP akan kita bisa lihat bersama nanti.Sambung asep, kita harus bangga dengan Ibu Tien,beliau sangat menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cinderamata yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum dan bisa kita kunjungi bersama hari ini,ucapnya sambil tersenyum.
Ketika Memasuki musiem ,menurut pemandau di lokasi menjelaskan,bangunan yang arsitekturnya mirip nasi tumpeng atau gunungan (sebagai kelengkapan inti upacara tradisional) sudah memberikan arti yang luas.wujud bangunan tersebut melambangkan rasa syukur, keselamatan dan keabadian,jelasnya sambil membawa para peserta ke tempat-tempat lain di dalam musim.
Para pengunjung dipintu masuk selain disambut pemandu juga langsung disambut dua patung Panyembrama, patung selamat datang di lokasi MPBP. Patung karya seniman Dewa Made Windia sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana,benda tersebut terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 sentimeter. Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat.
Berkas:Purna Bhakti Pertiwi Museum front 1.JPG
Ukuran pratayang ini: 800 × 409 piksel
Penjelasan Musiem  dan pernak-perniknya.
MPBP berisi ribuan barang yang semua punya sangkut dengan peran sejarah pengabdian Alm. mantan Presiden Soeharto, sejak bundel-bundel naskah pidatonya, senapan yang dipakai di masa revolusi, baju-baju dinas militer, sampai KRI Harimau,kapal perang yang digunakan dalam Operasi Mandala dan pembebasan Irian Jaya tahun 1963.Bangunan museum dikelompokkan dalam dua kategori, yakni bangunan utama dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer benda-benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi 45 meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil.
Ruang Utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah Ruang Perjuangan, dikitari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut berukuran sedang seluas 1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas 1.215 terletak di bagian timur. Dan, Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi di bagian selatan.
Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cinderamata persembahan Tamu Negara RI, kenalan atau sahabat Presiden Soeharto. Tetapi juga ada cinderamata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cinderamata tersimpan dalam kotak kaca.
Di antaranya, cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Dari PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak. Masih banyak lagi.
Cinderamata pemberian pejabat atau rekan kerja mantan Presiden Soeharto maupun Ny Tien Soeharto, semisal sebuah kerajinan batu hias berupa mangkuk persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cinderamata itu tertulis: "Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto".
Pengusaha Sudwikatmono mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia Siamea) berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada keterangan patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis: "Zaman dahulu orang percaya banyak anak banyak rejeki. Saat ini kita percaya, banyak anak banyak masalah".
Masih di Ruang Utama berbentuk lingkaran dan luas itu, terdapat replika Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau dan berasal dari Propinsi Yunan, Cina. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77 meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina pada masa Dinasti Sung (960-1279) dan Dinasti Ming (1384-1644).
Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna (1968), dan Bintang Gerilya (1965).
Tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini pula tersimpan koleksi pedang kehormatan yang di antaranya dipersembahkan oleh Pemimpin PLO Yasser Arafat dan pedang kristal dari Presiden Kroasia Franjo Tudman.
Karcis tanda masuk seharga Rp 2.000 (dewasa) dan Rp 1.000 (anak-anak), pengunjung dapat menikmati koleksi musuem ini pada hari Senin - Sabtu dari pukul 9.00 WIB hingga 16.00 WIB, sedangkan pada hari minggu, dibuka pada pukul 9.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setiap pengunjung diantar pulang-pergi oleh empat kendaraan "jeepney" tanpa dipungut biaya lagi.

Selanjutnya.setalah waktu berlalu di Musem,para peserta Karya wisata KGL melanjutkan perjalanan memasuki TMII dan para peserta di pusatkan di Aula anjungan DKI Jakarta.acara kumpul-kumpul tersebut di buka sepatah dua patah kata dari ketua Panitia Karya wisata ,Muhtadin serta sambutan ringan dari Ketua KGL H.Rahardjo.

Tengah hari di lokasi,para peserta Karya wisata mengadakan acara makan bersama dengan menu yang dibawa masing-masing alias timbel .Diacara lepas lelah pun, setelah jalanan-jalan dan makan timbel para peserta  di hibur organ tunggal Faras grup Asal KGL sendiri dengan menghadirkan artis bajongan dari Karawang yang sengaja di bawa dari rumpunnya di Lemahabang./Andika/Red.

Hide Ads Show Ads