Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

PETANI TIRTAJAYA MINTA NORMALISASI BENDUNGAN LIMPAS

PELITAKARAWANG.COM-.KARAWANG,- Setelah ratusan hektare sawah di Kecamatan Cibuaya dan Pangkalan, Kabupaten Karawang mengalami gagal panen akibat kekeringan. Kini. Ratusan hektare sawah di Desa Sri Kamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang terancam juga akan mengalami gagal panen akibat bendung limpas yang menjadi sumber irigasi petani selama ini kondisi rusak dan tidak kunjung diperbaiki.
"Bendung limpas yang kami buat seacara swadaya kini kondisinya terbengkalai akibat kekrungan biaya. Sedangkan Pemkab Karawang hanya diam saja. Kami ingin Peemkab segera menormalisasi saluran irigasi yang dangkal agar tanaman kami tidak mengalami kekeringan hingga gagal panen," ucap salah seorang petani setempat, Awi (48), Sabtu (10/9).
Pasalnya, kata Awi, tahun ini masyarakat Desa Sri Kamulyan sudh mengalami satu kali gagal panen akibat pasokan air yang tidak normal. Akibatnya, tanaman padi menjadi kerdil pertumbuhannya dn tidak berbulir. "Kami sengaja melakukan oleh tanam lagi saat ini. Kini tanaman yang sudah tumbuh dan berbulir sudah mulai kering karena pasokan air yang minim," katanya.
Awi mengatakan bendung limpas sebenarnya bendungan buatan yang dibuat oleh warga sejak puluhan tahun lalu dan sekarang kondisinya rusak parah. "Selama ini kami mengairi sawah dengan menggunakan pompa dan pasti itu membutuhkan banyak biaya lagi. Padahal, dengan adanya bendung limpas dapat digunakan untuk mengairi sawah seluas lebih dari 650 ha," katanya.
Lebih lanjut Awi menuturkan warga masih berharap tanam yang dilakukan dapat berhasil tumbuh. Selama ini gagal panen yang dialami karena petani tidak mempunyai biaya untuk menyewa pompa dan mengeluarkan biaya tambah untuk membeli bahan bakar.
"Untuk bisa mengairi sawah secara normal, kami harus menyewa pompa air dengan biaya Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per hari. Itu belum biaya bahan bakar. Padahal agar air cukup untuk olah tanam kami butuh memompa air hingag sekitar 8 jam per hari untuk satu petak sawah," tuturnya.
Kepala Desa Sri Kamulyan, Rusdi Surkaya mengatakan, petani terpaksa menyewa pompa air di musim kemarau karena air dari saluran irigasi tidak sampai ke sawah mereka. “Untuk mencukupi swasembada pangan khususnya di wilayah kecamatan Tirtajaya ya kami terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa pompa air. Jika tidak diupayakan seperti ini, kita gagal panen," ucapnya.
Rusdi menuturkan sudah sering menyampaikan keluhan petani mengenai rusaknya bendung limpas pada Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Namun, hingga kini pun belum ada tanggapan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan, Kabupaten Karawang, Wawan Dismawan menyatakan, kurang maksimalnya pendisitribusian air ke lahan pertanian disebabkan beberapa faktor diantaranya, terjadinya pendangkalan yang berakibat kepada suplai air semakin sedikit yang mengalir. Begitu juga rusaknya berbagai infrastruktur pengairan yang berpengaruh terhadap pembagian air. /EN.
(www.pelitakarawang.com)

Hide Ads Show Ads