Karawang-PELITAKARAWANG.COM-.Bulan Muharam yang beberapa hari lagi akan di dinikmati merupakan satu bulan yang berharga bagi umat Islam.Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia menyambutnya dengan kemeriahan dan kebahagian,pesta pergantian tahun islam tersebut banyak ragam di lokoni oleh umat islam dimana-mana termasuk di Karawang.(01/11/2013)

Hj.Lyana Wulasari saat ditemui kepada PELITAKARAWANG.COM-. menyebutkan ada satu bulan yang sangat berharga bagi umat Islam selain bulan -bulan lain yaitu Muharam,bulan ini adalah bulannya anak yatim piatu dan yatim selain bulan muharam adalah bulan pertama dalam tahun hijriah,bila di maknai bulan  muharam secara mendalam mengajarkan tentang persamaan di antara sesama.

Terus dia,Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial,kaya,pejabat, rakyat,kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama (islam,red).secara bersama-sama bisa melakukan aktivitas yang sama pula yakni bagi yang mampu & ikhlas untuk mensantuni anak yatim piatu dan yatim termasuk mereka yang mustahik.

Beberapa hari lagi kita akan menginjak tahun baru islam 1435 H, dengan semangat tahun baru islam, mari kita teladani sosok Nabi Muhammad SAW dengan berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama dengan saling menyayangi sesama manusia apalagi seaqidah dan mereka kurang mampu.

Penyembelihan binatang kurban pada bulan haji yang lalu mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban atau menyantuni  bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya.Dengan disyari’atkannya kurban dan santuni mereka yang mustahik, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan.

Saat ini kerap kita jumpai,tambah dia,banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan pergantian tahun islam sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial.

"Saat ini seakan bangsa ini sedang menggali lubang kuburnya sendiri, untuk secara cepat atau lambat akan terperosok ke dalamnya,",ungkap Lyana.

Dan yang paling menyedihkan sambung Lyana di ujung wawancara dengan PELITAKARAWANG.COM mengatakan bahwa "Dunia internasional mulai memandang rendah bangsa ini, diukur dari tingkat transparansi penyelenggaraan negara,sistem peradilan dan penghormatan terhadap hak properti intelektual," tutup dia.(AA).

@Redaksi 2013 E Mail : pelitakarawang@gmail.com - redaksipelitakarawang1@gmail.com