Bongkar Kasus Perizinan Pemakaman Mewah di Kabupaten Karawang
KARAWANG-PEKA-.Pemakaman mewah Sandiego Hills yang berada di Kabupaten Karawang diduga telah melakukan penyalahgunaan Izin. Pasalnya beredar kabar bahwa pemakaman tersebut melakukan perizinan untuk pembangunan Resort.
Menanggapi hal tersebut, Teddy Luthfiana, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang mendesak pihak eksekutif mengkaji kembali keberadaan pemakamanan mewah yang terletak di wilayah Karawang bagian barat itu. Selain penyalahgunaan izin, Teddy juga menuding keberadaan pemakaman tersebut tidak memberikan kontribusi yang jelas kepada Karawang.
"Kita bakal telusuri dugaan penyalahgunaan izin salah satu pemakaman mewah, San Diego Hills. Karena yang kita dengar selama ini izin usahanya adalah industri, bukan pemakaman mewah. Nanti akan kita telusuri dugaan penyalahgunaan izin tersebut,”ungkapnya.
Teddy menuturkan, bukan hanya untuk Sandiego Hills saja bahkan, pihaknya juga akan menelaah keberadaan semua pemakaman mewah yang ada di Kota Lumbung Padi ini. Oleh karena itu, kata Teddy, DPRD Karawang besar kemungknan akan membuat regulasi tentang pemakaman mewah. Namun sebelum itu dewan akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait.
“Di Karawang itu ada sekitar 5 pemakaman mewah, diantaranya San Diego Hill, Al Azhar, Lestari Memorial Park, Memorial Karawang. Oleh karenya kami juga akan menelaah apakah keberadaan pemakaman mewah tersebut memberikan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Karawang,”jelasnya.
Kasus penyalahgunaan perizinan pemakaman elit Sandiego Hill terungkap setelah sejumlah menteri mempertanyakan perizinan perusahaan milik grup Lippo ini. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo, pada salah satu media nasional belum lama ini,dirinya mempertanyakan izin San Diego Hills. Tjahyo mengaku belum pernah melihat adanya izin dari San Diego Hill. Bahkan, menteri mempertanyakan alasan Bupati Karawang mengizinkan pemakaman mewah berdiri di daerahnya.
Sementara itu pihak Lippo Grup sendiri belum dapat memberikan keterangannya terkait dugaan tersebut. saat wartawan mencoba untuk melakukan komunikasi via sambungan telepon seluler, pihak Lippo mengatakan masih mengkaji adanya dugaan tersebut. #AZ-US.
