Karawang -PEKA-. Banyak pihak menilai terjadinya musibah banjir yang menerjang Karawang di bulan November 2016 akan berdampak fatal ke produksi gabah.Kekhawtiran tersebut bisa dimaklumi karena peristiwa banjir terjadi saat pesawahan jelang panen raya,namun Dinas Pertanian Kabupaten Karawang,memastikan banjir yang merendam areal sawah beberapa pekan lalu tidak mengganggu untuk target produksi padi atau gabah2016. 

"Pencapaian target produksi padi itu kalau pun terganggu akibat banjir, dampaknya kecil," kata Kepala Dinas Pertanian Ir Kadarisman, di Karawang.
Banjir Karawang di bulan November 2016

Kadarisman mengatakan, pada awalnya dilaporkan terdapat 138 hektare sawah yang terendam banjir saat terjadi bencana banjir beberapa pekan lalu. Setelah dilakukan pendataan ulang, areal sawah terendam bertambah.

Sesuai dengan pendataan ulang di lapangan, areal sawah yang terendam banjir akibat meluapnya sungai Citarum dan Cibeet beberapa pekan lalu mencapai 415 hektare.

"Dari 415 hektare itu, seluas 28 hektare di antaranya areal sawah yang ditanami palawija," ungkap dia. 

Ia mengaku pada awalnya merasa khawatir ratusan sawah yang terendam itu bisa memengaruhi target produksi padi tahun ini yang mencapai sekitar 1,3 juta ton. Sebab ada ribuan hektare sawah yang berpotensi terendam banjir saat terjadi bencana banjir.

"Ada sekitar 7 ribu hektare sawah di Karawang yang terancam banjir jika hujan terus terjadi," ucap Kadarisman. 

Hal tersebut disampaikan karena pada 2013 terdapat 22 ribu hektare sawah yang terendam banjir akibat luapan sungai Cibeet dan Citarum. 

Kadarisman berharap agar petani langsung melakukan percepatan tanam. Sebab, meski sesuai prediksi hujan deras akan terjadi hingga Januari-Februari 2016, tapi kini cuaca di Karawang cenderung normal,katanya.@Dhika.