Sedikitnya 5 Desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, lokasinya di apit dua sungai besar, yaitu Sungai Cilamaya dan Kali Bawah. Aliran sungai yang masuk ke Muara Cimajaya, juga di tambah dari Kalen Tasrif. Ketiga sungai tersebut, luber setelah Bendungan di Hulu bedah. Akibatnya, hampir seluruh desa di Kecamatan ini, terendam banjir sejak Minggu malam (8/2). Beberapa tanggul yang dibuat manual, nampaknya sia-sia membendung kepungan air yang overload dan membuat tanggul-tanggul di lokasi itu jebol. Tak banyak yang bisa diperbuat masyarakat di Desa Tegalwaru, Tegalsari, Cikalong, Mekarmaya, Cilamaya dan Muara, selain bergegas menyelamatkan barang berharga dan mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. 

Banjir di Cilamaya Akibat Luapan Sungai Cilamaya dan Kali Bawah Berdampak Signifikan di Beberapa Desa

Status "Awas" yang di informasikan dari hulu bendungan Barugug, berdampak di hilir Cilamaya, baik pemukiman, fasilitas umum dan perkantoran, ikut di dasar kepungan air dari kedua sungai tersebut hingga Senin pagi (8/2). Bahkan, akses jalan Cikalong - Cilamaya, tepatnya di Krasak - Pasar Cilamaya, terputus karena ketinggian air di jalanan umum tersebut mencapai 30 - 55 centimeter. 
Pantauan Redaksi Pelitakarawang.com, akses jalan di jantung Cilamaya Wetan itu, lumpuh beberapa jam akibat genangan air, jarang nampak beberapa kendaraan roda dua dan empat melintasi akses tersebut, bahkan beberapa ruko dan lapak di sekitaran pasar Cilamaya, juga nampak sebagian diantaranya tutup. 

Sementara itu, Tim BPBD, PMI, Anggota TNI - Polri hingga relawan dan komunitas, terus membantu evakuasi korban banjir ke tempat yang lebih aman hingga Senin pagi.

"Dampaknya di Kedung Asem, Turisari, Pangkalan, Kertasari dan Pangkalan II semua terdampak banjir dengan total hampir seribuan rumah terendam dengan lokasi terparah di Kedung Asem dengan yang menggenangi 1.823 jiwa. Untuk sementara, warga di evakuasi ke kantor Nida Al Islam dan Majelis Taklim Nurul Yakin, " Ungkap Sekdes Mekarmaya, Budi.

Sampai berita ini ditulis, tim BPBD bersama Muspika dan aparat lainnya, terus berupaya mengevakuasi warga. (Rd)