Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, pada Selasa (2/3/2021), secara resmi mengangkat 1.220 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, serta di sepuluh lokasi lain secara virtual melalui aplikasi telekonferensi.

Undang Sunarya

Salah satu tenaga honorer yang diangkat menjadi PPPK adalah Undang Suryana (59) yang ditempatkan di SDN 1 Karangmulya, Kecamatan Malangbong. Ia mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan PPPK di kala usianya mendekati masa pensiun.

Undang telah mengabdi selama kurang lebih 40 tahun menjadi tenaga pendidik, ia bahkan merasa bangga bisa menjadi salah seorang yang membantu mencerdaskan generasi bangsa. “Mulai dari tahun 1981 sudah (hampir) 40 tahun, kalau dukanya enggak ada biasa-biasa aja, tapi sukanya sama anak-anak saya bangga, bisa ikut mendidik anak-anak, sampai ada murid saya yang jadi juara dunia internasional Paragame, Ukun Rukaendi atlit Paragame Bulu Tangkis, saya bangga”, ujar Undang saat diwawancarai seusai penyerahan SK pengangkatan PPPK di SMPN 1 Garut, di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (2/3/2021).

Undang yang memiliki 3 orang anak ini mengatakan bahwa pertama kali ia berkecimpung di dunia pendidikan dirinya ditempatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) An-Nur 6 Kecamatan Malangbong. “Pertama (jadi honorer) 22 tahun di MI An-Nur 6 Malangbong, kemudian pindah dari sana ke SDN 1 Karangmulya”, ucapnya.

Ia mengungkapkan, pertama kali menjadi tenaga honorer mendapatkan upah sebesar 3.000 rupiah. “Pertama (mendapat gaji) 3 ribu rupiah, sekarang 600 ribu satu bulan,” ungkap pria asal Malangbong tersebut. Meskipun demikian, Undang mengungkapkan rasa bangga karena anak-anaknya kini sudah menjadi guru di beberapa sekolah di Kabupaten Garut. “Selama jadi honor saya bangga bisa ikut mendidik anak-anak, kami juga menikmati dan menyekolahkan anak-anak yang Alhamdulillah anak-anak saya tiga-tiganya jadi guru”, katanya.

Saat dinyatakan lulus seleksi, ia menyampaikan bahwa dirinya tidak menyangka bahwa driinya bisa lolos seleksi PPPK, padahal sebelumnya ia tidak mengharapkan apa-apa saat mengikuti test, “Nggak nyangka, saya nggak mengharapkan apa-apa tadinya, tapi setelah ikut testing kemarin ternyata lulus katanya, ya Alhamdulillah bangga menjadi ASN P3K, Alhamdulillah mudah-mudahan barokah kesananya”, ungkap Undang.

Walaupun Undang diangkat di kala usia senja, ia mensyukuri nikmat yang telah didapatkan. “Iyah nggak apa-apa, Alhamdulillah aja mudah-mudahan walaupun sedikit misalnya tinggal sepuluh bulan lagi udah biasa hidup begini, nggak apa-apa mensyukuri nikmat”, ucapnya.

Ia berharap kedepannya PPPK bisa mendapatkan hak dan kewajiabn seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya seperti menjadi kepala sekolah dan tunjangan pensiun. “Kedepannya saya harap seperti PNS, mudah-mudahan P3K seperti PNS, bisa menjadi kepala sekolah, bisa punya tunjangan pensiun”, harapnya.

Ia berpesan kepada para tenaga pendidikan yang khususnya saat ini masih menjadi tenaga honorer, untuk tidak berkecil hati, karena pemerintah pasti memperhatikan rakyatnya. “Mudahan-mudahan rekan-rekan ade-ade saya yang menjadi guru, mudah-mudahan termotivasi jangan kecil hati pemerintah juga memperhatikan kepada rakyat-rakyatnya, buktinya saya puluhan tahun menjadi honor, sekarang sudah pegang SK”, pungkasnya.**Ts