Pos penyekatan Kedung Waringin yang berlokasi di perbatasan Bekasi dengan Karawang sudah berulang kali dipadati pemudik hingga Polda Metro Jaya membuka pos penyekatan tersebut. Di balik pos penyekatan itu ternyata ada cerita dilema polisi saat melakukan penyekatan mudik.

Foto ilustrasi di Kedungwaringin

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo todak menampik mendekati lebaran di pos penyekatan tersebut dipenuhi dengan pemudik. Pemudik nakal tersebut bahkan memaksa menerobos pos penyekatan.

"Memang volumenya ini luar biasa, ketika melaksanakan penyekatan banyak masyarakat yang tetap memaksa untuk bisa mudik, untuk bisa lolos. Mereka juga tidak mau kita putar balik," kata Kombes Sambodo kepada wartawan.

Pemudik

Tak ayal dengan ngototnya para pemudik nakal yang enggan diputar balik justru membuat kerumunan terjadi di pos penyekatan tersebut. Sambodo menyebut pihaknya yang mencoba menghindari kerumunan justru malah menemukan kerumunan yang tentunya membahayakan pemudik nekat itu sendiri.

"Sehingga kemudian menimbulkan membuat kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri," beber Sambodo.

Akibat terjadinya kerumunan dan volume kendaraan yang meningkat, pembukaan pos penyekatan pun dipilih oleh polisi. Tujuannya agar tidak ada masyarakat yang tertular virus corona akibat kerumunan ini.

"Lagi pula banyak pemudik dari mereka yang bawa anak bayi dan sebagainya. Oleh sebab itu kami lakukan diskresi kepolisian untuk kemudian secara bertahap membuka penyekatan, untuk kemudian mereka bisa lolos hanya sekedar untuk memecah kerumunan," kata Sambodo.

"Toh kemudian tidak jauh dari Kedung Waringin, tidak sampai satu km dari sana ada pos penyekatan Tanjung Pura di Karawang. Lolos dari Karawang masuk Purwakarta, masuk Subang, masuk Indramayu ada lagi pos penyekatan, bahkan ke kota manapun ketika para pemudik masuk itu masuk ke kota tertentu itu pasti ada penyekatan," pungkas Sambodo.****Naviri.