Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana melakukan klarifikasi atas isu yang berkembang di sosial media soal vaksin bodong, Selasa (13/7).
Bupati Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati Aep Saepulloh

Beredarnya isu tersebut berawal dari seorang karyawati salah satu perusahaan swasta memposting di sosial media soal dirinya yang diberi vaksinasi di salah satu puskesmas Karawang tidak menggunakan jarum suntik yang baru.


Untuk mencari kebenaran hal tersebut, Bupati bersama Wakil Bupati H. Aep Syaepuloh SE didampingi Kepala BKPSDM H. Asep Aang Rahmatullah, jajaran Dinas Kesehatan Karawang dan Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana melakukan pengecekan langsung ke puskesmas.

Vaksinator yang ditemui Bupati beserta rombongan mengaku telah melaksanakan vaksinasi kepada karyawati tersebut sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Selanjutnya Bupati bersama rombongan juga menemui karyawati tersebut, dan selanjutnya mempertemukan antara vaksinator dengan karyawati tersebut untuk meminta penjelasan dari keduanya.

Dari hasil pertemuan tersebut, Bupati memastikan jarum suntik vaksin dipastikan baru, hanya saja vaksinator tak memperlihatkan langsung kepada karyawati saat sebelum disuntik vaksin.

"Ada kesalahpahaman disini. Tapi, saya tidak bisa mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Pastinya persoalan ini kita serahkan ke aparat penegak hukum. Jika vaksinator bersalah, maka saya akan ambil tindakan tegas untuk memberi sanksi administrasi. Demikian sebaliknya, jika karyawati yang bersalah karena memposting yang tak benar maka akan ada sanksi hukumnya. Nanti kita akan cek darah karyawati ke laboratorium untuk memastikan kebenarannya," papar Bupati.

Bupati sangat menyayangkan sikap karyawati yang terlalu mudah memposting hal-hal yang belum tentu kebenarannya di sosial media dan akan memberi dampak negatif terhadap institusi pemerintah dan masyarakat awam lainnya.

Bupati juga menjelaskan kalau saat ini pemerintah tengah berupaya keras kejar target untuk pemberian vaksin kepada berbagai lapisan masyarakat. Tujuannya agar masyarakat memiliki kekebalan tubuh terhadap serangan covid 19. Namun dengan adanya postingan tersebut yang telah beredar luas dan belum dipastikan kebenarannya akan mengganggu psikologis masyarakat yang ingin divaksin.

"Berhati-hatilah dalam memposting sesuatu di media sosial. Gunakan media sosial secara bijak. Saya sebagai Bupati punya kewajiban untuk menjaga iklim kondusif Kabupaten Karawang dan mensukseskan program vaksinasi nasional ini," jelas Bupati seperti menahan rasa kecewa terhadap postingan tersebut.

Bupati mengaku saat ini sudah ekstra keras untuk menekan angka kasus covid 19 di Karawang yang setiap harinya mengalami kenaikan signifikan. "Saya ingin masyarakat Karawang memiliki imun tibuh yang baik yang salah satu caranya adalah dengan memberi vaksin. Namun dengan isu seperti ini dikhawatirkan akan mengganggu target pelaksanaan vaksinasi di Karawang. Tapi persoalan ini akan kami serahkan ke aparat penegaj hukum. Kita akan selesaikan persoalan ini dengan adil," kata Bupati Karawang.***tw