Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyatakan hasil evaluasi penyelenggaraan Liga 1 dan 2 bersama Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, memutuskan kemungkinan pertandingan Liga 1 dan 2 selanjutnya akan bisa di hadiri penonton meski dengan pembatasan-pembatasan. 

"Ini baru kemungkinan masih dalam pembahasan Pemerintah dan PSSI, meski hasil evaluasi sementara ini sudah sangat memungkinkan, tapi masih perlu pembahasan lebih lanjut kapan penonton mulai dibolehkan," kata Menpora, Zainudin Amali, saat jumpa pers bersama Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, secara virtul Jumat (22/10/2021).

Menpora mengungkapkan, Liga 1 dan Liga 2 yang sudah bergulir hingga pekan ketujuh dan pekan keempat di tengah pandemi COVID-19 berjalan dengan cukup baik. 

Menurut Menpora, perlu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghadirkan penonton pertama infrastuktur, kedua stadion, ketiga protokol kesehatan (prokes) saat menghadirkan penonton. Karena masih dalam kondisi pandemi tentu pertandingan Liga 1 dan 2 yang sudah dilakukan secara rutin ini tetap saja penangananya berbeda dengan pertandingan normal biasa.

"Untuk itu, Kemenpora bersama PSSI akan mengundang pihak-pihak terkait seperti keamanan, Badan Penanggulanagan Bencana Nasional (BNPB) dan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 untuk memastikan rencana ini bisa terlaksana dengan baik tanpa melanggar protokol kesehatan.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan pemerintah sudah memberikan ruang kepada PSSI untuk mencoba pertandingan kompetisi ada penonton, namun sesuai protokol kesehatan mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali masih ada pada level 1,2, dan 3. Untuk itu tidak serta merta penonton bisa masuk ke stadion.

Menurutnya PSSI masih melakukan sejumlah pembahasan di antaranya masalah infrastruktur dan stadion yang ada, mengingat tidak semua sadion bertaraf Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Karena masih ada stadion yang belum menempelkan nomor pada bangku penonton, kemudian masalah Informasi Tehnologi (IT) terkait tiket penonton yang harus sinkron secara online.

"Jika di bolehkan penonton masuk stadion yang utama adalah mereka harus di vaksin, kedua mereka harus tes antigen, sama halnya dengan pemain mereka wajib," tegasnya. 

Namun,  jika antigen di berlakukan maka akan ada penambahan biaya,  untuk itu perlu ada sosialisai kepada penonton dan sporter. 

"Rencananya PSSI akan mengundang perwakilan sporter dari masing-masing tim yang berlaga sabanyak 100-200 orang, sebagai bentuk sosialisai," tutupnya. 

Sebelumnya, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2018 di Wilayah Jawa Dan Bali yang diterbitkan 18 Oktober 2021, pemerintah memberikan kesempatan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menguji coba keberadaan penonton di stadion Liga 1 dan 2.

Syaratnya, jumlah penonton paling banyak 25 persen dari kapasitas maksimal stadion atau paling banyak 5.000 orang. Selain itu, hanya mereka dengan status "hijau" di aplikasi Peduli Lindungi yang bisa masuk ke stadion.(if)