Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada teman media yang sudah menyediakan tempat untuk saya mengadu, karena penyedia jasa/barang yang bersangkutan tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Ia hanya menjawab layaknya robot yang sudah diset seperti itu.
Foto ilustrasi


"Maksud saya menulis di sini ingin menyampaikan keluhan, mudah-mudahan saja keluhan ini menjadi tindak lanjut dari pihak terkait, atas kurangnya pelayanan JNE yang membuat saya merasa dirugikan," ungkap Maksrul Sodik Bukhaeri. Jumat, (11/2/2022).

Menurutnya, kronologi itu pada tanggal 27 Januari 2022. Saya membeli Handphone Samsung A32 kepada teman saya yang berdomisili di Ciputat Tangerang Selatan untuk dikirimkan ke Karawang. Hp tersebut seharga 3.500.000 dan telah dikirim dengan nomer resi “542800001469122” (Kilat atau Express)—estimasi satu sampai dua hari sampai—dengan menggunakan kurir JNE. Barangkali karena pada bungkus tersebut tertera nama barang yaitu HP Samsung A32. Mungkin ada oknum kurir JNE yang tertarik untuk mencurinya. Maka barang yang saya tunggu-tunggu hingga sekarang tidak juga datang.

Saya mencoba menghubungi pihak JNE, mempertanyakan barang saya yang tidak kunjung tiba. Menurut mereka saya harus menunggu.

Selang hampir seminggu kemudian tepatnya pada tanggal 2 Februari 2022 teman saya selaku penjual Hp menghubungi saya bahwa paket belum sampai dan ia berinisiatif menghubungi JNE terdekat terkait pengirimannya dan ternyata paket dinyatakan tidak dapat dilacak dan posisi terakhir berada di Departed From Transit (Gateway, Jakarta) dengan status tracking CRIS-CROSS.

Sayapun juga berinisiatif untuk menghubungi CS JNE via telpon dan mendapat jawaban sama untuk menunggu dan menunggu karena masih dalam proses investigasi. Tidak hanya itu sayapun menghubungi JNE tempat tujuan pengiriman, yaitu Kabuapaten Karawang dan merekapun bersedia untuk coba menelusuri dan meminta waktu.

Seminggu berlalu ternyata paketnya benar dinyatakan hilang. Pihak JNE mengarahkan saya segera untuk melakukan klaim ke JNE agar dana bisa dikembalikan ke penjual alias pengirim. Pihak JNE menjelaskan karena produk tidak diasuransikan jadi penggantian hanya diganti 10 kali ongkir. Nilai ongkir saya pada saat itu Rp 24.000 sedangkan nilai orderan Rp 3.800.000 dengan estimasi pengembalian Rp. 240.000.

Tentunya saya tidak setuju jika saya harus menerima uang sebasar 240.000. Sayapun kembali menghubungi JNE Pusat agar paket saya segera ditemukan

karena saya tidak ingin mengajukan klaim jika hanya 10 kali biaya pengiriman. Jadi sampai detik ini juga pada saat tulisan ini di buat pada tgl 11 Februari JNE tidak memberikan solusi yang terbaik bagi konsumen kecuali mengajukan klaim dengan penggantian uang sebesar 240.00 dari 10 kali biaya kirim.

Saya sudah lelah menghubungi CS JNE tapi selalu ada alasan yang begitu-begitu saja. Tulisan ini sengaja saya sebarkan, agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain, yang menggunakan jasa kurir. Semoga dengan saya menulis di sini, pihak JNE terkait membaca dan membantu menyelesaikan klaim barang hilang sesuai dengan harga barang, karena tanggungjawab kurir adalah mengantar dan menjaga agar barang sampai ke tujuan. Kalau kejadian seperti ini terus berulang, pihak JNE tidak akan dipercaya lagi.(rls)