Kementerian Agama terus melakukan akselesai pengembangan kapasitas diri guru dan tenaga kependidikan (GTK) madrasah. Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman mengatakan, setidaknya ada tiga upaya yang dilakukan Kemenag dalam upaya pengembangan kapasitas MTK Madrasah.(25/4/22).

Adung

Pertama, meningkatkan mutu dan kesejahteraan GTK Madrasah. Kedua, alokasi anggaran. Menurut pria yang akrab disapa Adung ini, anggaran pendidikan di Indonesia mencapai 20% dari total APBN.

“Anggaran tersebut telah dialokasikan dan diarahkan ke berbagai macam kegiatan pendidikan,” ujar Adung saat memberikan sambutan pada “Transformasi Layanan Pendidikan Berkualitas Pada Direktorat GTK Madrasah”, di Bogor, Kamis kemarin, (21/4/2022).

Ketiga, mengembangkan Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI). Dijelaskan Adung, pengembangan UISSI menjadi salah satu program prioritas Menag Yaqut Cholil Qoumas. Program ini bertujuan untuk melakukan percepatan pemenuhan kualifikasi akademik tenaga pendidik minimal S1. 

“UISSI menjadi pusat utama program ini dan telah diluncurkan serta dibuka pendaftarannya untuk semester gasal 2021/2022 pada bulan November 2021,” tutur Adung.

“Kegiatan ini dapat menjadi solusi bagi sekian banyak guru yang belum menyelesaikan studi S1 ​​sebagai salah satu aspek dari perkembangan kualitas pendidikan untuk anak bangsa,” sambungnya.

Keempat, mengembangkan pelatihan inovatif untuk mengembangkan kreativitas guru dan tenaga kependidikan, terutama dalam penggunaan teknologi. “Zaman semakin maju, sementara kita masih punya PR yang banyak, kita perlu sangat kreatif untuk mengembangkan GTK ini,” tutupnya.(iu)