Kualitas air PDAM di Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan, sempat di keluhkan warga dua hari terakhir. Menyusul, air yang diterima warga yang harus setor Rp225 ribu perbulan itu, keruh, Selasa dan Rabu (6/4/2022).

Mendengar informasi layanan PDAM kembali dipertanyakan pelanggan, perusahaan daerah (BUMD) itu, langsung mendapat teguran dari anggota Komisi II DPRD Karawang Natala Sumedha.

Dewan PDI Perjuangan yang kebetulan tengah rapat bersama direksi PDAM tersebut, meminta perbaikan dan penanganan serius atas layanan terhadap masyarakat yang mengeluhkan kualitas air yang keruh dan kotor.

"Terimakasih informasinya, kebetulan kami sedang rapat bareng PDAM dan langsung kami teruskan kepada para direksinya secara langsung, " Kata Natal kepada Pelitakarawang.com, Rabu sore (6/4/2022).

Kualitas Air PDAM setelah Keruh Kembali Normal setelah mendapat teguran dari DPRD

Natala menambahkan, atas keluhan ini pihak PDAM sudah langsung menindaklanjutinya dan memastikan kualitas dan kelancaran layanan air di Cilamaya dan wilayah lainnya berjalan normal. Langsung ditindaklanjuti oleh PDAM. Mereka, sebut Natala memberikan informasi bahwa PDAM itu punya akun jejaring sosial seperti Instagram dan nomor pengaduan yang langsung di monitoring oleh bagian pemeliharaan.

"Pada dasarnya mereka siap melayani ketika ada keluhan yang disampaikan, " Ujarnya.

Sebelumnya, dikabarkan kualitas air dari pipa PDAM Karawang kembali di keluhkan warga Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan, Rabu (6/4/2022). Menyusul, air yang keluar dari keran MCK warga kotor dan keruh berwarna coklat selama dua hari terakhir, namun hingga Rabu siang belum ada kejelasan dari pihak PDAM setempat terkait banjirnya keluhan kualitas air yang disebut warga mirip air kolak.

"Saya baru bayar Rp225 ribu sebulan dan biasa di gunakan untuk keperluan mandi dan mencuci, tapi kenapa dua hari terakhir warnanya jadi cokelat seperti air kolak begini, apakah karena sedang Puasa Ramadan jadi terkontaminasi air kolak? " Sindiri warga Barahan Cilamaya, Yayan S Mulyana.(rd)