Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar warga pesisir pantai di Banten dan Lampung untuk waspada ancaman tsunami pada malam hari terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

Ini menyikapi sejarah pada 2018, dimana tsunami menerjang pulau-pulau di sekitar Gunung Anak Krakatau pada malam hari.

Selain itu, masyarakat akan kesulitan untuk melihat secara visual kondisi alam pada malam hari.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara zoom.

Dimana konferensi pers tersebut terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Serta potensi yang timbul Erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai langkah kesiapsiagaan masyarakat.

Dwikorita Karnawati mengatakan, Badan Geologi pada Kementerian ESDM telah meningkatkan status Gunung Anak Krakatau.

Dimana sebelumnya status gunung tersebut adalah Level II Waspada, menjadi Level III Siaga.

"Saya ingin menyampaikan tiga hal. Pertama, seperti diketahui, status Gunung Anak Krakatau sudah meningkat dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga," katanya, dilansir dari laman Kabar Banten.

Dwikorita Karnawati juga mengatakan, secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau ini pernah menimbulkan tsunami.

Untuk mengantisipasi potensi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, pihaknya terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.

"BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana atau PVMBG pada badan geologi di bawah Kementerian ESDM, terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda," ujarnya.

Dwikorita Karnawati melanjutkan, dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II menjadi Level III, masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari.

Karena di malam hari, sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekat.

"Kalau di siang hari, tentunya masih bisa terlihat jika gelombang laut tinggi mendekat," tuturnya.

Terakhir, Dwikorita Karnawati juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab.

Ia meminta kepada masyarakat untuk memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG pada Badan Geologi dan BMKG serta BPBD setempat.

"Artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang," ucapnya.(*)