Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menghadiri tahlil atau pembacaan kalimat tauhid untuk mendoakan korban kecelakaan bus yang terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), pada Senin (16/5/2022). 

“Semoga arwah korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta kesabaran,” kata Gubernur Khofifah melalui keterangan tertulis, usai mengikuti tahlil di Masjid Al Ikhlas di kawasan Jalan Benowo Surabaya, Selasa (17/5/2022).

Selain menyatakan rasa duka cita dan prihatin mendalam, Gubernur Khofifah memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban.


Tahlil sudah masuk hari kedua dan diikuti ratusan warga. Direncanakan, tahlilan digelar selama tujuh hari berturut-turut di masjid yang sama.

Terkait insiden kecelakaan, Gubernur Khofifah menyampaikan team traffic accident atau tim kecelakaan lalu lintas Polda Jatim masih melakukan proses investigasi.

"Kita menunggu hasil tuntas dari Polda Jatim yang sedang melaksanakan tugas," kata Gubernur Khofifah.

Menurut Gubernur Khofifah, keselamatan armada selama mudik dan balik menjadi perhatian utama Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dengan jajaran polda dan kodam. 

"Namun, musibah datang pascamudik. Ini menjadi perhatian penting untuk kehati-hatian bagi semua, baik armada dan awak armada tetap harus dalam kondisi prima ketika mengendarai kendaraan baik untuk keluarga maupun publik," katanya.

Pada kesempatan sama, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Adi Sutarwiyono,  menyampaikan duka cita sekaligus berdoa agar warga diberi kekuatan atas ujian ini.

"Saya atas nama pribadi, pimpinan serta anggota DPRD Surabaya menyampaikan duka cita. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah luar biasa membantu, termasuk kepada Gubernur Jatim yang memberikan perhatiannya," tutur Cak Awi, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Kecelakaan bus nomor polisi S 7322 UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jatim, Senin (16/5), pukul 06.15 WIB.

Bus PO "Ardiansyah" yang mengangkut 33 warga asal Benowo, Surabaya, menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) atau papan imbauan pada bahu jalan tol.

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang meninggal dunia, sedangkan penumpang lainnya mendapat perawatan intensif di rumah sakit.(ad)