Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen dapat tercapai pada 2024. Dengan beragam upaya yang dilakukan, diharapkan pada 2022 terjadi penurunan angka stunting hingga tiga persen.

Wapres RI

Untuk memenuhi target tersebut, diperlukan kerjasama berbagai pihak, khususnya dalam pengaturan pendanaan di Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.

“Perlu ada koordinasi, konvergensi antar semua kelembagaan, termasuk juga pengaturan pendanaannya dari berbagai kementerian dan lembaga,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin usai memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (12/5/2022). 

Lebih jauh Wapres mengharapkan, rapat koordinasi akan menghasilkan kemajuan penanganan stunting yang dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Dari pertemuan ini kita harapkan ada percepatan, karena intervensi-intervensi yang dilakukan dari berbagai lembaga itu bisa efektif dan tepat sasaran seperti yang kita lakukan,” harap Wapres. 

Terkait penggunaan anggaran untuk penanganan stunting, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, saat ini pemerintah menambah jumlah bantuan sosial (bansos) karena diakui bahwa pemulihan ekonomi, prosesnya tidak merata di masyarakat.

“Kita perlu koordinasi pendataan, karena anggaran terbesar ada di Kementerian Sosial yaitu dalam bentuk bansos. Pemerintah menambah bansos. Bansos ini sekarang hampir comparable dengan tahun lalu,” terangnya.

Namun, Sri Mulyani mengingatkan, perlunya kejelasan penggunaan anggaran yang lebih sinkron karena beragamnya kebutuhan para lembaga terkait alam menangani stunting.

“Yang kedua, penggunaan anggarannya harus lebih sinkron. Karena belanja ini lebih dari 34 triliun rupiah ada di 17 kementerian. Ada yang betul-betul direct stunting, ada yang supporting stunting. Sekarang mau dikoordinasi lebih tajam supaya sesuai dengan program stunting,” jelas Sri Mulyani.

“Jadi, Pak Wapres hari ini menginstruksikan kita semuanya supaya makin berkoordinasi dan melihat data dan juga anggarannya. Kita berharap ini bisa mengurangi stunting tahun ini tiga persen, dan tahun depan juga terakselerasi sehingga target 14 persen tetap tercapai,” ujarnya.(nas)