Federasi sepakbola Eropa (UEFA) resmi memutuskan format baru Liga Champions. Format baru ini akan mulai diterapkan pada musim 2024-2025.

Sebelumnya diketahui, isu format anyar itu hanyalah sebuah kabar burung semata. Akan tetapi, pada Selasa 10 Mei 2022, Komite Eksekutif UEFA menyetujui formai final dan daftar akses untuk kompetisi klub Eropa pada musim 2024-2025.

Keputusan ini diambil setelah melakukan konsultasi menyeluruh dengan para pemangku kepentingan. Keputusan tersebut merupakan lanjutan dari keputusan UEFA pada 19 April 2021.

Dilansir dari laman resmi UEFA, Rabu (11/5/2022), format anyar Liga Champions tersebut bernama ‘Sistem Swiss’. Ada beberapa aturan dan sistem baru yang nantinya akan diterapkan pada kompetisi terelite antar klub-klub Eropa tersebut.

Pertama, jumlah peserta Liga Champions nantinya akan bertambah empat klub dari aturan sebelumnya. Artinya, akan ada 36 klub yang akan bertanding dari yang biasanya hanya 32 klub saja.

Kemudian, format baru Liga Champions nantinya tidak akan berjalan dengan sistem grup dan babak penyisihan lagi. Namun, Liga Champions akan memakai format liga, di mana setiap klub akan melakoni delapan pertandingan yang terbagi menjadi empat laga kandang dan empat laga tandang.

Dari hasil delapan pertandingan masing-masing klub, delapan klub teratas di klasemen otomatis mendapat tiket ke babak 16 besar. Lalu, sisa delapan slot lainnya akan diperebutkan oleh tim yang berada di peringkat 9-24 lewat babak play-off yang dimainkan dalam dua leg, melansir berita dari Okezone.(15/5/22).

Nah, setelah itu barulah sistem gugur pada babak 16 besar yang sudah berjalan selama ini bakal dilakukan. Setiap tim akan tetap bermain dalam dua leg hingga babak semifinal dan akan bertanding dalam satu leg saja untuk partai puncak.

Dengan format anyar tersebut, Liga Champions mulai 2024-2025 akan berjalan lebih panjang dari biasanya. Sebab, setiap tim akan menjalani lebih banyak pertandingan dalam satu musim kompetisi.

Trofi Liga Champions. (Foto: Twitter/@championsleague)

Perubahan format itu sendiri memang ditujukan agar setiap tim yang berpartisipasi bisa mendapat lebih banyak pemasukan karena memainkan lebih banyak laga. Namun, klub-klub tersebut pastinya juga harus pintar-pintar mengatur rotasi pemain agar tak kelelahan menghadapi jadwal yang padat, terutama tim-tim asal Liga Inggris.(*)