Pengamanan di sekeliling Kabah, Masjidilharam, Mekkah, masih terlihat ketat, termasuk di titik Hajar Aswad. Sejumlah Askar atau penjagaan 24 jam penuh menjaga salah satu sudut Kabah ini agar tidak ada jamaah. 

Pemandangan ini terlihat Kamis (2/6/2022) saat jurnalis yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) menunaikan umrah. Tak hanya di titik Hajar Aswad, seluruh bagian Kabah juga tak bisa dipegang oleh para jemaah karena pembatas berikut para Askar yang berjaga. 

Di Hijr Ismail situasinya juga tak berbeda. semuanya tertutup. Pembatasan akses ini sebenarnya telah berlaku cukup lama, tepatnya kala pandemi Covid-19 melanda Saudi di awal 2020. Hingga saat ini, tetap diberlakukan sebagai strategi Saudi mencegah penularan virus corona. 

Sejumlah jemaah yang menjalankan tawaf pun tampak memahami kebijakan Saudi ini. Mereka tidak berani merangsek demi bisa mencium Hajar Aswad atau batu hitam itu. sebagian lain hanya berusaha mendekat untuk melihat lebih jelas. Beberapa jemaah yang dinilai terlalu lama berada di dekat Hajar Aswad kemudian diminta oleh askar untuk jalan. 

Larangan mencium Hajar Aswad ini kemungkinan besar tetap akan diberlakukan pada musim haji ini. Untuk itu, jemaah Indonesia juga diimbau untuk tidak mendekat atau bahkan menciumnya. Jelang puncak haji, kondisi di Masjidilharam dipastikan sesak. Ini mungkin menimbulkan risiko dan bahaya tersendiri bagi jemaah jika harus berdesak-desakan demi bisa lebih dekat dengan Hajar Aswad. 

Tahun ini, Saudi untuk pertama kali membuka pelaksanaan haji dengan kuota jemaah cukup banyak, yakni 1 juta orang dari kondisi normal sebanyak 3 juta orang. 

"Mencium atau menyentuh Hajar Aswad itu sunat, jadi jangan sampai dipaksakan," ujar Kepala Petugas dan Keamanan Jamaah Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Maskat.(mah)