Presiden Jokowi mengkritik keras sikap PLN dan Pertamina karena menerima subsidi dari pemerintah namun tak melakukan upaya efesiensi yang baik dan maksimal.

Dua perusahaan BUMN tersebut dianggap Jokowi tidak efisien dalam hal keuangan. Presiden Jokowi menyebut gelontoran subsidi yang diberikan kepada dua perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor energi tersebut.(21/6/22).

“Ada subsidi dari menkeu, tanpa ada usaha efisiensi di PLN, di Pertamina. Ini dilihat kok enak banget,” kata Jokowi saat memberi pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta pada Senin, 20 Juni.

Presiden Jokowi Titahkan PLN dan Pertamina untuk Lebih Efisien

“Mana yang bisa diefisienkan, mana yang bisa dihemat. Kemudian mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah. Semuanya harus dilakukan di posisi seperti ini,” tutur Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengakui beban fiskal negara saat ini sudah terlampau berat. Namun, pemerintah tetap menyalurkan subsidi sebagai bentuk komitmen menjaga keberlangsungan masyarakat. Terutama menengah ke bawah.

“Baik yang berkaitan dengan BBM. Terutama solar, yang berkaitan dengan gas dan listrik. Ini yang terus kita jaga,” terang Jokowi.

Presiden Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga, serta jajaran BUMN untuk melakukan efisiensi belanja. Tujuannya, agar pemerintah maupun BUMN memiliki kelonggaran fiskal yang lebih luas.(*)