Banjir rob dan ancaman penumpukan sampah yang sering di abaikan oknum masyarakat, membuat potensi sampah di pesisir pantai pasir putih Desa Sukajaya selalu menghempas bersama ombak di akar-akar dan celah tanaman mangrove. 
Foto : Pengelola PRPM Pasirputih Konsisten Secara Swadaya Bersihkan Sampah yang Hempas Pesisir demi Kelestarian Lingkungan


Di lahan sepadan pantai seluas 30 hektar dan di bantu pengembangan mangrove dari BUMN lewat program Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove (PRPM) beberapa tahun terakhir, Pasirputih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon semakin lestari dengan lebatnya hutan mangrove dan menjadi pusat Eko wisata yang menjanjikan di pesisir Karawang lewat tangan-tangan swadaya para pengelola yang memiliki kepedulian tinggi.

"Kami konsisten ada dan tidak ada bantuan untuk tetap melestarikan mangrove, karena mangrove bukan saja soal wisata, tetapi lebih dari itu menjadi potensi penyelamatan abrasi dan ancaman bencana pesisir lainnya bagi kehidupan masyarakat pesisir, karenanya kekompakan swadaya perlu kami jaga dan rawat, " Kata Pengelola PRPM Pasirputih Sahari Priadi di sela-sela kegiatan bersih-bersih sampah di lokasi hutan mangrove, Selasa (16/8/2022).

Di lokasi ini, sebut Sahari, sering menjadi percontohan program PRPM bagi anak-anak TK hingga perguruan tinggi dan akademisi dalam hal pembelajaran bahkan penelitian. Bahkan yang terbaru, sebut Sahari, memperingati hari lingkungan hidup, ada rencana Muspida bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, DKP Karawang dan Dinas LH hingga Migas Hulu Jawa bersama Jawa Satu Power di dampingi Bupati, akan melakukan penanaman simbolis mangrove di lokasi ini pada 24 Agustus mendatang. 

"Kita benar-benar menjaga dan merawat lingkungan ini supaya tetap lestari, betapapun selama perawatan baik sekedar bersih-bersih setiap hari bersama tim pengelola dan atau pengembangan sarana fisik PRPM secara swadaya, tetap jalan dan semangat, " Katanya.
Foto : Pengelola PRPM Pasirputih Konsisten Secara Swadaya Bersihkan Sampah yang Hempas Pesisir demi Kelestarian Lingkungan

Lebih jauh ia menambahkan, tim selalu kewalahan ketika ada air pasang, karena sejumlah material banyak yang rusak. Tapi, sekemampuan pihaknya, terus bangkit dan membenahi tanpa peduli berapa nominal yang dihabiskan. Bahkan, sampah-sampah pesisir yang di angkut, di daur untuk menjadi penahan turap pinggiran muara, dan terus seperti itu dilakukan. 

"Ia berharap, ketika unsur pemerintah hadir dan meninjau lokasi PRPM ini, bisa kiranya memetakan kebutuhan di lapangan, sekaligus juga menindaklanjutinya untuk sama-sama berkolaborasi kembangkan potensi wisata ini lebih baik dan merawat kelestariannya semakin maju, " Harapnya. (Rd)