Asam urat merupakan radang sendi yang membuat orang sulit bergerak atau beraktivitas. Lonjakan asam urat tidak hanya mengancam lansia, anak-anak dan orang dewasa muda pun berisiko alami gout.

Foto ilustrasi : Asam Urat

Perlu diketahui, menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes), asam urat dalam darah dikatakan normal apabila:

  • laki-laki: 3,4-7,0 mg/dL
  • perempuan: 2,4-6,0 mg/dL
  • anak-anak: 2,0-5,5 mg/dL
  • Jika melebihi batas normal, maka terjadilah kondisi yang dinamakan asam urat tinggi. Asam urat tinggi biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala berikut:

  • Nyeri sendi tak tertahankan: umumnya di jempol kaki, dapat juga timbul di pergelangan kaki, lutu, siku, hingga jari tangan.
  • Pembengkakan di area dan sekitar sendi: mincul karena jaringan pelapis sendi bernama sinovium membengkak atau peningkatan volume pelumas sendi (cairan synovial) saat terjadi peradangan.
  • Kulit memerah karena aliran darah meningkat di area yang meradang
  • Benjolan keras (tophi): dapat merusak sendi secara permanen
  • Pemicu asam urat

    Daging-dagingan dan minuman beralkohol merupakan pemicu umum asam urat. Selain itu, ada beberapa pemicu lain yang perlu Anda waspadai, yaitu:


    1. Daging dan makanan laut tertentu

    Daging-dagingan dan makanan laut tertentu memiliki kandungan purin yang tinggi.

    Diketahui, purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan bisa menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal atau saluran kencing.

    Daging dan makanan laut yang memiliki kadar purin tinggi, antara lain:

  • daging merah, seperti daging sapi, domba, dan babi
  • daging organ, seperti hati dan ginjal
  • beberapa jenis ikan teri
  • ikan sarden
  • kerang
  • ikan trout
  • tuna
  • Kendati demikian, tidak semua makanan tinggi purin dapat menyebabkan asam urat.

    Sayuran seperti kacang polong, buncis, lentil, asparagus, bayam, dan jamur juga mengandung purin, namun bisa dikonsumsi dalam jumlah sedang, tidak berpengaruh pada risiko asam urat.


    2. Alkohol

    Minuman beralkohol seperti bir, anggur, atau whiskey diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Semakin banyak alkohol yang Anda minum, semakin besar risiko serangan asam urat.

    Sebaiknya batasi atau hindari konsumsi alkohol untuk mencegah asam urat dan berbagai penyakit kronis lainnya.


    3. Minuman dan makanan tinggi fruktosa

    Fruktosa merupakan sejenis gula yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Minuman tinggi fruktosa, seperti jus buah dan minuman ringan manis, terbukti meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Konsumsi makanan tinggi fruktosa, seperti kue dan permen, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko asam urat.


    4. Obesitas

    Kelebihan berat badan atau obesitas sering dikaitkan dengan pemicu asam urat. Jika Anda termasuk dalam kategori orang dengan berat badan berlebih segera lakukan diet dan olahraga rutin untuk menurunkan kadar asam urat serta mencegah kekambuhan.


    5. Konsumsi obat-obatan tertentu

    Konsumsi obat-obatan seperti pirazinamid (obat anti-tuberkulosis), obat diuretik atau HCT, dan salisilat dapat mengakibatkan pembuangan asam urat sangat berkurang.

    Hal ini bisa terjadi akibat ketidakmampuan ginjal dalam mengeluarkan asam urat yang berlebih dari dalam tubuh.

    Selain itu, aspirin dalam dosis rendah juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Dikutip dari Health, sebuah studi menunjukkan bahwa risiko lonjakan kadar asam urat meningkat setelah dua hari mengonsumsi aspirin dosis rendah.

    Meski demikian, Anda tidak dapat menurunkan dosis aspirin tanpa konsultasi dengan dokter. Terlebih, aspirin sering dijadikan sebagai obat untuk mengatasi masalah jantung dan stroke.


    6. Olahraga terlalu berat

    Aktivitas fisik yang berat dan melelahkan, termasuk olahraga berlebihan dapat mengakibatkan peningkatan kadar asam urat.

    Olahraga terlalu berat dikatakan dapat menimbulkan penumpukan asam laktat di otot sehingga pembuangan asam urat terhambat.


    7. Dehidrasi

    Dehidrasi dapat menyebabkan kadar asam urat yang lebih tinggi karena penurunan frekuensi buang air kecil. Padahal, saat kencing seseorang juga dapat membuang asam urat yang berlebih dalam tubuhnya.

    Untuk menurunkan risiko asam urat, Anda dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan air. Menurut Kemkes, orang dewasa dianjurkan mengonsumsi air putih sekitar 8 gelar berukuran per hari atau total 2 liter.

    Jika Anda berolahraga atau menghabiskan waktu di lingkunan yag panas, seperti lapangan atau sauna, usahakan untuk menambah asupan air. Selain minuman, asupan cairan juga dapat diperoleh dari buah dan sayur.


    8. Perubahan suhu

    Hubungan antara perubahan suhu dengan lonjakan asam urat mungkin terdengar asing bagi sebagian orang.

    Nyatanya, suhu tinggi (panas) dan kelembapan rendah dapat memicu lonjakan asam urat. Hal itu karena suhu tinggi menyebabkan dehidrasi, yang diketahui pemicu asam urat.

    Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan perubahan suhu dengan risiko asam urat.


    9. Stres

    Bagi sebagian orang, stres bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk lonjakan kadar asam urat.

    Demi mencegah risiko asam urat, Anda dapat melakukan manajemen stres dengan meluangkan waktu untuk latihan yoga atau meditasi, konsultasi dengan tenaga ahli (psikolog atau psikiater), atau melakukan hobi.(**)


    Sumber: Kompas