Sebanyak 12 siswa SMK PGRI Telagasari bertolak menuju Kota Surabaya, Senin (24/10/2022) untuk mengikuti ujian di lembaga penguji 'Goethe Institut' yang merupakan afiliasi kebudayaan dan bahasa Jerman. Mereka, selain di hempas pembelajaran bahasa Jerman di sekolah selama 7 bulan terakhir, tahapan mendapati sertifikat bahasa menjadi pra syarat mutlak bagi para calon lulusan SMK ini berkuliah sambil kerja di Negara Benua Eropa tersebut. 

Foto : Siap-siap ujian ke Surabaya, 12 Siswa SMK PGRI Telagasari Segera Kerja dan Kuliah di Jerman.

"Rekrutmennya di lakukan oleh Yayasan Habibie Education Youth. Alhamdulillah, dari ratusan pendaftar tersaring 22 dan yang lolos sebanyak 19 siswa. Kemudian kuota untuk ikuti ujian di Goeth Institut sementara 12 siswa dahulu hari Senin ini. Kebetulan dibanding kabupaten lain seperti Bandung, Jakarta, Malaysia dan Batam, kuota yang masih kosong untuk ikuti ujian ini ada di Surabaya, jadi 12 siswa SMK hari ini bertolak ke Surabaya selama tiga hari kedepan, " Kata Kepala SMK PGRI Telagasari, H Yanyan Sopyanudin ST MM kepada Pelitakarawang.com.

Setelah lulus ujian di Surabaya ini kemudian mendapati sertifikat, sambungnya jeda sekitar 3 mingguan mereka akan langsung membuat pasporan yang waktu pemberangkatannya tentatif nantinya. Sehingga, di perkirakan lulus tahun ajaran diharapkan mereka sudah bisa bekerja dan kuliah vokasi di Jerman.

"Kita banyak kerjasama dengan mitra perusahaan dan kampus luar negeri. Kita ingin mereka terlibat dalam pendidikan, pendampingan dan pembinaan sejak di tahun ajaran mulai, sehingga ketika lulus bisa mendapatkan ruang pasti perkuliahan, magang maupun bekerja, seperti di Jerman, Taiwan, Tiongkok, Malaysia dan Jepang. Kami pihak sekolah akan terus mensupport dan menfasilitasi pendampingnnya secara konsisten," Ungkapnya. 


Guru pendamping SMK PGRI Telagasari, Lilis Herawati S.pd mengatakan, sebanyak 12 siswa, sebelumnya sudah belajar bahasa Jerman selama 7 bulan terakhir dengan guru yang di datangkan langsung dari pihak Mitra. Tahapan mereka, adalah terus di berikan ruang ujian demi ujian sehingga kelulusanya sampai lulus sempurna. Sebab sambung Lilis, dibanding Jepang yang super ketat terhadap fisik dan syarat, peluang kuliah dan bekerja ke Jerman lebih fleksibel asalkan penguasaan bahasa Jerman terpenuhi. 

"Mereka dari lintas kompetensi keahlian sih, di rekrut dan melalui tahapan yang panjang selama 7 bulan terakhir. Walaupun pertama akan menerbangkan para lulusannya ke Jerman, namun syarat dan ketentuannya lebih fleksibel dibanding ke negara lain semisal Jepang, " Katanya.

Karena SMK PGRI ini merupakan satu-satunya sekolah yang siswanya paling dominan memiliki peluang kerja dan kuliah di Jerman dari Karawang. Dirinya berharap, para siswanya selalu percaya diri meskipun mayoritas berangkat dari latar belakang ekonomi menengah bawah. 

"Kami akan terus mendampingi setiap prosesnya, termasuk di Surabaya ini selama tiga hari. Semoga semuanya diberikan kelancaran, " Pungkas Guru Bahasa Jepang lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini. (Rd)