Bupati Karawang, Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana berharap kenaikan realisasi investasi di daerahnya bisa berdampak terhadap pengembangan industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) setempat.

Cellica Nurrachadiana

"Kami ingin ada kemitraan antara industri besar dengan IKM dan UKM yang ada di Karawang," katanya di Karawang, Kamis.

Jika kemitraan itu terjalin, tingginya investasi di Karawang akan mendorong pengembangan IKM dan UKM setempat.

Berdasarkan Laporan Investasi Triwulan III se-Jawa Barat, realisasi investasi di Karawang mencapai sebesar Rp25,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 7.956 orang.

Ia menyebutkan penyerapan tenaga kerja di Karawang jauh lebih rendah dibandingkan Kabupaten Subang, yang nilai investasinya mencapai Rp1,68 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 14.744 orang.

Kondisi tersebut kata Bupati, karena investasi di Karawang merupakan investasi padat modal bukan padat karya. Karena itu, Pemkab Karawang menginginkan ada kemitraan industri besar di Karawang dengan IKM dan UKM, sehingga walaupun penyerapan tenaga kerja rendah, diharapkan industri besar bisa mendorong IKM dan UKM untuk bisa berkembang.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Karawang, investasi di Karawang dari tahun ke tahun cenderung naik. Pada 2019 sebelum COVID-19, investasi di Karawang mencapai Rp24,29 triliun.

Namun sempat mengalami penurunan 31,12 persen pada 2020 karena pandemi COVID-19. Sepanjang 2020, realisasi investasinya hanya mencapai Rp16,73 triliun.

Selanjutnya, investasi mulai naik pada 2021, bahkan melampaui capaian investasi pada 2019, dengan realisasi mencapai Rp26,63 triliun atau naik 59,17 persen dibandingkan pada 2020. (Ant)