Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan mengatakan opsi mundur dari jabatan sebagai ketum PSSI adalah tindakan pengecut.

Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan

Itu Iwan Bule sampaikan ketika menghadiri acara siniar podcast Close The Door yang disiarkan melalui channel YouTube Deddy Corbuzier.

Mulanya, Iwan Bule melontarkan analogi terkait desakan mundur dari jabatannya.

Menurut Iwan Bule, mengutip Pikiran Rakyat , suatu peristiwa pesawat jatuh tidak serta merta membuat seorang Direktur Utama (Dirut) maskapai tersebut harus mundur dari posisinya.

"Ibarat begini lah, ada pesawat Garuda jatuh, apa dirutnya jadi mundur, tersangka? Kan enggak kan," ujarnya.

Ia mengatakan tidak mau mundur dari Ketum PSSI bukan karena gila jabatan tetapi karena ingin menyelesaikan sesuatu hal yang menurutnya harus ia buat ke arah yang lebih baik.

"Kalo mundur itukan pengecut saya, pergi aja, bisa aja. Enggak bisa dong organisasi besar gitu," ujarnya.

"Saya harus tata kembali ada transformasi. Apa yang disampaikan FIFA kepada saya tolong perbaiki ini, terus saya tinggal aja, nanti marah FIFA-nya. Kenapa ini federasi diberikan tanggung jawab untuk mentransformasikan kok malah meninggalkan pekerjaan ini," katanya.

Diketahui, PSSI memutuskan mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang semestinya berdasarkan jadwal pada November 2022 digeser menjadi Maret 2023.

Percepatan pelaksanaan KLB disebut demi bergulirnya kompetisi sepak bola liga di Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani mengatakan KLB digelar untuk mencari pimpinan baru federasi dan Exco PSSI baru.

"Sekarang kami mengirimkan surat pemberitahuan dahulu ke FIFA. Setelah itu akan ada kongres untuk menentukan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP), bisa jadi pada Januari atau Februari 2023, setelah itu baru KLB pemilihan ketua umum dan Exco baru," ujarnya pada Senin, 31 Oktober 2022 dikutip dari Antara.

Terkait perubahan statuta PSSI juga menjadi fokus dalam KLB nantinya, Hasani mengatakan itu belum ke arah sana.

"Statuta bisa saja diubah kalau ada permintaan dari pemilik suara atau Exco PSSI. Akan tetapi, belum ada rencana ke sana," ujarnya.(***)