Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan mengguyur sejumlah kota besar di Indonesia pada Senin siang dan malam hari.


Foto ilustrasi

Menurut siaran informasi prakiraan cuaca BMKG, pada siang hari hujan ringan diprakirakan turun di Kota Semarang, Jakarta Pusat, Banjarmasin, Palangka Raya, Tarakan, Pangkal Pinang, Manokwari, Mamuju, dan Makassar.

Hujan dengan intensitas sedang berpeluang mengguyur Kota Bandung dan Kupang pada siang hari, sementara Kota Yogyakarta dan Surabaya menghadapi potensi hujan disertai petir.

Cuaca kota besar yang lain berawan atau cerah berawan pada siang hari.

Pada siang hari, Kota Denpasar, Serang, Gorontalo, Samarinda, Ambon, Jayapura, Kendari, Manado, Palembang, Ternate, dan Mataram berawan.
Foto ilustrasi

Kota Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Pontianak, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Pekanbaru, Padang, dan Medan diprakirakan cerah berawan pada siang hari.

Malam harinya, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di Kota Bengkulu, Jakarta Pusat, Palangka Raya, Tarakan, Pangkal Pinang, Mataram, Kupang, Jayapura, dan Medan.

Hujan dengan intensitas sedang berpeluang terjadi di Kota Yogyakarta dan Bandung pada malam hari, sementara Kota Semarang diprakirakan mengalami hujan lebat.

Kota Denpasar, Serang, Surabaya, Samarinda, Manokwari, Mamuju, Makassar, dan Kendari pada malam hari diprakirakan berawan.

Cuaca Kota Banda Aceh, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Ambon, Ternate, Manado, Padang, dan Palembang diprakirakan cerah berawan pada malam hari.

Sementara itu, Kota Gorontalo diprakirakan cerah dan Kota Bandar Lampung diprakirakan berkabut pada malam hari.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sektor penerbangan mewaspadai potensi awan kumulonimbus pada periode 21-27 Desember 2022.

"Untuk perjalanan udara dan juga potensi awan kumulonimbus terdeteksi di wilayah udara di Indonesia kaitannya dengan jalur penerbangan, yang berlaku mulai 21-27 Desember Tahun 2022," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa malam.

Ia mengemukakan, potensi pertumbuhan awan kumulonimbus itu dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen atau kategori frequent selama tujuh hari ke depan.

"Kategori frequent artinya ini perlu diwaspadai dapat mengganggu penerbangan," tuturnya.

Ia mengemukakan, pertumbuhan awan kumulonimbus itu berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Dalam konferensi pers bertema "Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023" itu, Dwikorita juga menyampaikan adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode 23-27 Desember 2022.

Ia memaparkan, untuk kategori tinggi gelombang di kisaran 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan.

Sementara kategori tinggi gelombang di kisaran 2,5-4 meter, yakni di perairan Aceh, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan P. Sumba, Perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian utara, Perairan Halmahera, Laut Arafuru bagian barat, Samudra Hindia selatan NTB , Samudra Hindia selatan NTT. (Ant)