Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Jawa Barat bagian utara dan Jawa Tengah bagian utara pada Jumat (30/12).


Foto ilustrasi : Hujan ekstrem

"Ini perlu diwaspadai, namun ini hujan, ya, bukan badai. Intensitasnya bisa ekstrem," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Dwikorita menjelaskan berdasarkan peta pemodelan, BMKG membagi tiga potensi curah hujan yang berpeluang terjadi pada Jumat yakni potensi intensitas hujan ekstrem, hujan sangat lebat, dan hujan lebat.

Untuk hujan ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jabar bagian utara dan Jateng bagian utara, dengan intensitas curah hujan lebih dari 150 mm dalam satu hari.

Potensi hujan sangat lebat dapat terjadi Banten wilayah utara dan selatan, kemudian DKI Jakarta bagian utara, serta sebagian Jawa Timur bagian utara, dengan intensitas curah hujan 100-150 mm/hari.

Sementara hujan lebat dengan intensitas curah hujan 50-100 mm/hari berpotensi terjadi di Banten bagian barat, DKI Jakarta bagian selatan, Jabar bagian selatan, Yogyakarta, Jateng bagian selatan, dan Jatim bagian selatan.

Khusus untuk wilayah Jabodetabek, Dwikorita mengatakan potensi intensitas hujan ekstrem berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara. Kondisi tersebut dapat terjadi hingga pergantian tahun atau pada 31 Desember 2022.

"Kalau hujan dengan intensitas sangat lebat  terjadi di Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan Jakarta Utara, dan Kota Bekasi. Sekali lagi ini nampaknya merata," kata dia. Menurut dia, peningkatan intensitas curah hujan tersebut dipicu oleh sejumlah dinamika atmosfer seperti mulai signifikannya aktivitas Monsun Asia, peningkatan Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena gelombang Kelvin dan Rossby, hingga adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia.

"Ini maksudnya agar ibu-bapak merencanakan kegiatannya dengan beradaptasi dengan kondisi tersebut," ujar dia.

Sementara itu Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Firman Shantyabudi, mengimbau masyarakat untuk mengikuti perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kepada masyarakat untuk tetap mengikuti dan memantau perkembangan cuaca pada saat bepergian," katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Ia mengimbau perusahaan untuk menetapkan bekerja dari rumah (BDR) kepada seluruh karyawan. Sehingga itu dapat mengurangi tingginya kepadatan kendaraan setelah Natal dan Tahun Baru.

"Kita menghimbau setiap perusahaan untuk menetapkan BDR dalam mengurangi volume kendaraan pada arus balik Natal hingga Tahun Baru," kata dia. 

Sebelelumnya, dia menerima kunjungan Menteri Perhubungan, Budi K Sumadi, dalam rangka Operasi Lilin 2022 di Kantor Korlantas Polri, Rabu (28/12). Kunjungan itu sekaligus memantau aplikasi digital yang disebut K3I (Kendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi). Selain itu membahas hasil pengamanan setiap Polres dalam kesiapan menjelang libur Tahun Baru.

Sumadi mengatakan kunjungan itu untuk dapat mengamati dan berdiskusi langsung dengan setiap Polres di Indonesia. Ia pun mengapresiasi alat yang dimiliki Korlantas Polri dapat memberikan informasi secara detil. 

"Kami melakukan pengamatan terkait titik-titik lokasi untuk dapat didiskusikan, alat yang digunakan oleh Korlantas ini canggih sekali bahkan komunikasi bisa detail," katanya. (Ant)