Seiring dengan kewajiban pelaksanaan Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) hingga penggunaan IT di lingkungan sekolah, mengharuskan lengkapnya sarana pra sarana berteknologi. Namun, alat-alat super mahal itu, justru menjadi sasaran rampok beraksi menggasak ke sekolah-sekolah. Payahnya, barang-barang yang sukses di gondok maling, acapkali tak pernah ada yang terungkap siapa maling tersebut oleh pihak keamanan. 


"Sekolah saya kena maling belasan unit laptop, kalau lapor ke polisi mah sudah, tapi jangankan laptop yang hilang bisa kembali, mengungkap siapa malingnya saja, tak pernah ada, jadi bagaimana ya ? " kata Kepala SDN Kedawung II, H Ojat Darojat S.pd, Kamis (29/12/2022).

Foto : Rapat Dinas bersama Kepsek SD se Wilayah Koorwilcambidik Lemahabang Wadas

Senada dikatakan Kepala SDN Waringin Karya 2, Muslim S.pd, para kepsek sepertinya butuh perlindungan pihak keamanan ditengah maraknya sekolah yang jadi sasaran maling peralatan berharga seperti laptop, komputer dan prasarana lainnya. Sementara, ketika ada yang terdampak maling, acapkali malingnya tak pernah terungkap siapa dan dari mana, ini sebut Muslim yang ia pertanyakan. Padahal, pihak sekolah ada kepuasan tersendiri, ketika maling di sekolah itu terungkap pelakunya, betapapun peralatannya tidak balik lagi.

"Perlindungan keamanan itu penting di sekolah-sekolah, karena sejak pandemi, sarana teknologi banyak di gunakan sekolah, sehingga tak jarang benda berharga di sekolah yang kemalingan, " Katanya. 

Ketika Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Lemahabang, Abdul Qodir S.pd mengatakan, perlindungan keamanan di sekolah sebenarnya sudah di lakukan baru sebatas internal sekolah, semisal dengan penjaga sekolah dan piket hingga pemasangan cctv, tapi itu belumlah cukup, karena sering kali maling ini mampu membobol, mencongkel dan upaya lainnya untuk menggasak benda berharga dengan merusak media cctv, kemudian di tengah kelengahan pihak penjaga sekolah. 
Karenanya, yang bisa di andalkan adalah pihak kepolisian, diharapkan ketika ada sekolah yang selalu berulang jadi sasaran maling, setidaknya mampu mengungkap siapa pelakunya sebagai progres jaminan keamanan agar tidak meluas ke sekolah lainnya.

"Heran saya juga, kok jarang ya maling di sekolah yang terungkap dan gak pernah tahu siapa yang malingnya, " Pungkasnya. (Rd)