Bermain 'panggal' merupakan kaulinan anak-anak tempo dulu yang semakin punah dewasa ini. Permainan dengan media tali/tambang dan panggal hasil ukiran berbagai kayu pohon yang di topang paku di ujungnya ini, begitu digandrungi karena saling beradu tanding kekuatan hentakan dan perputaran diameternya satu dengan yang lainnya.

Lestarikan kearifan lokal itu ditengah era yang serba game online, Pemerintah Desa Batur Kidul Kecamatan Cilamaya Kulon, perlombakan permainan tradisional tersebut bagi masyarakat Bayur Kidul dan Cilamaya Kulon dengan garansi juara mendapati hadiah Rp1,5 juta berikut trophy dan piagam.


"Acaranya kami kemas secara resmi, dimana lahannya kita cor, cat dan fasilitas medis alatnya secara lengkap. Ini kami lakukan untuk menggugah generasi saat ini tentang permainan tradisional warisan nenek moyang yang begitu melegenda, khususnya bagi anak laki-laki, " Kata Kades Bayurkidul H Darsono, Senin (26/12/2022).
Foto : Pemerintah Desa Bayurkidul Kompetisikan Permainan Tradisional Panggalan

Darsono menambahkan, kompetisi panggal ini, di hadiri belasan peserta, muspika kecamatan dan Kapolsek. Dasarnya sendiri, sambungnya adalah agar budaya panggal tidak terlupakan, apalagi punah karena tergerusnya zaman yang sudah modern, terlebih  anak sekarang mainnya cenderung candu dengan gedget. Semoga saja, dengan adanya kegiatan ini, bisa menguggah edukasi bagi warga sekaligus perhatian dari Disbudpar dan Disdikpora agar kembali menggelar permainan tradisional lebih ramai disemua tingkatan..
Foto : Pemerintah Desa Bayurkidul Kompetisikan Permainan Tradisional Panggalan

"Syukur -syukur, kegiatan kompetisi panggalan ini bahkan di jadikan kegiatan tahunan untuk menumbuhkan kearipan lokal, " Pungkasnya. (Rd)