Rangga Sasana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lord Rangga meninggal dunia dalam perawatan rumah sakit di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (7/12) pagi.


Lord Rangga sebelumnya dikenal pula sebagai petinggi Sunda Empire. Rangga Sasana meninggal di RS Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.

Foto almarhum Lord Rangga semasa hidup



Kabar meninggalnya Rangga Sasanaitu dibenarkan advokat yang pernah mendampingi almarhum dalam kasus penyebaran hoaks dan membuat keonaran,Erwin Syahduddi.


"Iya, kebetulan tadi tadi pagi konfirmasi ke anaknya, dan memang kabarnya benar dan anaknya juga sedang perjalanan ke Brebes dari Bekasi," kata Erwin.


Erwin mengaku belum tahu pasti penyebab kematian mantan kliennya tersebut.


"Untuk penyakitnya apa, keluhannya apa masih belum kita dalami karena suasana saat ini masih berkabung," ucapnya.


Erwin mengaku pertama kali mendapatkan kabar duka tersebut dari unggahan anak Rangga Sasana di story Whatsapp.


"Barusan setengah 6 pagi [akun] dia pasang unggahan. Meninggal di RS Mutiara Bunda Tanjung," kata dia.

Lord Rangga lahir 12 September 1967. Semasa hidup ia dikenal sebagai petinggi kekaisaran Sunda Empire.


Kemunculan Sunda Empire pertama kali di Bandung, Jawa Barat. Klaim kekaisaran tersebut viral dari video di media sosial YouTube pada Jumat, 17 Januari 2020.


Rangga Sasana merupakan seorang pendiri serta pemimpin Sunda Empire tersebut mengaku sebagai Gubernur Jenderal Sunda Nusantara. Ia menjelaskan kekaisarannya adalah kekaisaran matahari dan bumi.


Karena paparannya dinilai mengada-ada, akhirnya Lord Rangga dinyatakan terbukti bersalah lantaran menyebarkan kabar bohong dan menimbulkan keonaran. Dia masuk penjara pada pertengahan Januari 2020.

Melansir dari laman berita CNN Indonesia ,Petinggi Sunda Empire , Ki Ageng Rangga Sasana atau biasa dikena Lord Ranggal pernah mempunyai keinginan menerbitkan buku. Namun keinginan itu belum terlaksana hingga dia meninggal pada Rabu (7/12).


Hal itu disampaikan pengacara Rangga, Erwin Syahduddi. Menurutnya, keinginan menerbitkan buku itu muncul ketika Rangga bebas dari penjara pada 13 April 2021, setelah menerima program asimilasi Covid-19 dari Kemenkumham.

"Minggu kemarin kontakan, beliau mau bikin buku. Sudah jadi materinya, tinggal terbit," ujar Erwin saat dihubungi, Rabu (7/12).


Erwin menjelaskan, buku tersebut berusaha menggambarkan fenomena kekaisaran Sunda Empire. Termasuk, perjalanan Rangga dalam pemimpin kelompok tersebut dengan misinya membuat tatanan dunia yang lebih baik.


"Sangat subjektif versi mereka karena ini berbau sejarah dan tatanan yang ingin diwujudkan seperti apa dan menurut pemahaman saya ini memang teoritis. Di buku ini nantinya ada satu bab khusus membahas maklumat terang, bicara teoritis terbentuknya negara," katanya.


Erwin mengungkapkan, buku setebal 150 halaman tersebut juga sudah masuk Perpustakaan Nasional dan sedang ditinjau ulang..


"Buku sudah masuk Perpusnas, ada sedikit revisi teknis. Kalau sudah revisi kemungkinan seminggu paling cepat kalau enggak sebulan lagi kita bicara dengan penerbit," ungkapnya.


Buku itu nantinya juga akan menyisipkan biografi singkat Rangga Sasana dalam perspektif Erwin selaku pengacara dan teman dekat.


"Selain itu, akan ada juga kisah terkait dengan kedua anak dari Sunda Empire di Bandung yang melancong ke luar negeri tapi jadi tahanan imigrasi," katanya.


Lord Rangga meninggal pada Rabu pagi pukul 05.30 WIB di RS Mutiara Bunda Tanjung. Pria yang memiliki nama asli Edi Raharjo itu lahir pada 12 September 1967.

Kemunculan Sunda Empire pertama kali di Bandung, Jawa Barat. Klaim kekaisaran tersebut viral dari video di media sosial YouTube pada Jumat, 17 Januari 2020.


Lord Rangga kemudian dinyatakan bersalah lantaran menyebarkan kabar bohong sehingga menimbulkan keonaran. Dia masuk penjara pada pertengahan Januari 2020.(***)