600 situs atau akun di berbagai platform media sosial (medsos) diketahui menyebarkan lebih dari 900 konten propaganda terorisme, seiring dengan masifnya penggunaan internet sejak pandemi COVID-19.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, dalam dalam Konferensi Pers Akhir Tahun BNPT 2022 pada Rabu (28/12/2022).

“BNPT” menemukan lebih dari 600 situs atau akun di berbagai platform media sosial (medsos) yang bermuatan unsur radikal, menyebarkan lebih dari 900 konten propaganda,” ujar Boy Rafli,

Menurut Kepala BNPT banyaknya akun berbahaya tersebut merupakan fenomena radikalisasi di dunia maya yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mengantisipasi penyebaran konten propaganda tersebut, BNPT bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait untuk melakukan penegakkan hukum.

“BNPT bersama K/L terkait telah melakukan serangkaian upaya pencegahan melalui patroli siber, takedown dan penegakan hukum,” kata dia. 

Selain itu, lanjut Boy Rafli, selama 2022, BNPT telah melakukan upaya deradikalisasi terhadap 475 narapidana terorisme yang tersebar di 62 Lapas umum dan satu Lapas Khusus Teroris Kelas IIB, Sentul.

“Sedangkan di luar Lapas, BNPT RI telah melaksanakan deradikalisasi terhadap 1.192 orang/kelompok orang dan eks napiter,” imbuh Boy Rafli.

Kepala BNPT mengungkapkan, pihaknya menggelar program penanggulangan terorisme dikembangkan dengan meresmikan lima Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) dan 13 Warung NKRI.

BNPT juga bersinergi dengan 46 K/L dan Dewan Pers yang tergabung dalam tim Sinergisitas mengembangkan terobosan baru untuk mempercepat proses reintegrasi sosial serta meningkatkan produktivitas mitra deradikalisasi melalui pendekatan terpadu dengan memaksimalkan potensi sumber daya  alam, sehingga dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi.

“Dalam jangka panjang, BNPT RI optimis KTN dan Warung NKRI dapat membawa kesejahteraan ekonomi bagi mitra deradikalisasi sehingga terjadi transformasi mindset dari radikal dan ekstrim menjadi moderat, toleran dan cinta terhadap Indonesia,” jelas Kepala BNPT.

Di samping KTN dan Warung NKRI, kata dia, tim Sinergisitas juga telah melaksanakan 679 rencana aksi pembangunan fisik dan non-fisik di lima provinsi lokasi fokus, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah, menjangkau hingga 26 Kabupaten/Kota.  

Kegiatan tersebut dinilai telah berhasil membangun kepercayaan dan hubungan baik di dengan berbagai stakeholders serta memunculkan komitmen bersinergi untuk bersama mencegah  paham dan tindakan radikalisme di wilayah sasaran. 

Tak hanya itu, selaku leading sector dalam pelaksanaan Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), BNPT bersama 48 K/L terkait juga telah melaksanakan 97 aksi dengan rincian 69 Aksi pada Pilar Pencegahan, 19 Aksi pada Pilar Penegakan Hukum, Pelindungan Saksi dan Korban dan Penguatan Kerangka Legislasi Nasional, serta sembilan Aksi pada Pilar Kemitraan dan Kerja Sama Internasional.

“Implementasi RAN PE di daerah juga dilakukan dengan dibentuknya Kelompok Kerja Tematis RAN PE yang diharapkan dapat mendorong kerja kolaboratif antara pemerintah dan para pemangku kepentingan di masyarakat,” kata Kapala BNPT menandaskan.(rls)