Akibat cuaca buruk dan tidak menentu, kini produksi garam di Kabupaten Karawang belum bisa diolah oleh para petani garam. Alhasil kini para petani garam menyulap lahannya menjadi tambak ikan.
Petani Garam Beralih Budidaya Ikan, Ini Jawaban Dinas Perikanan Karawang


Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Abuh Bukhori menjelaskan, proses pembuatan garam memerlukan air laut, panas matahari dan angin untuk membentuk kristalisasi. Sedangkan saat ini musim hujan disertai angin kencang yang menerpa seluruh wilayah Kabupaten Karawang membuat para petani garam mencari cara untuk bisa bertahan.

“Garam hanya bisa diproduksi saat musim kemarau, karena proses pembuatannya memanfaatkan air laut kemudian panas matahari dan angin,” katanya.

Menurutnya, meski pada saat cuaca kemarau, namun harga garam sedang mengalami penurunan.
Petani Garam Beralih Budidaya Ikan, Ini Jawaban Dinas Perikanan Karawang

Dengan demikian, kata dia, petani pun tidak akan memproduksi dan tambak garam pun akan beralih fungsi sebagai tempat budidaya ikan.

“Ketika harga garam saat musim kemarau pun para petani tidak produksi, tambak garam dijadikan untuk budidaya ikan bandeng,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahun sebelumnya produksi garam di Kabupaten Karawang mencapai 200 ribu ton. Jumlah akan meningkat pada saat harga pasar kian meningkat pula.

Dikatakannya, hasil produksi saat ini masih dimanfaatkan untuk proses pemindangan ikan. Hasilnya telah dikirim ke beberapa wilayah di Jawa Barat, selain itu pengiriman pun telah diperluas hingga ke Tangerang.

“Pertama petani garam akan semangat ketika harga pasar bagus dan produksi tahun sebelumnya di atas 200 ribu ton per tahun. Garam kita diserap untuk masyarakat lokal dan dijual ke beberapa kota di Jawa Barat dan Tangerang,” ungkapnya. (Jn)