Sekolah penggerak menjadi pusat perhatian orang tua/wali murid selama dua tahun ajaran ini berjalan. Selain kurikulum merdeka yang membuat progres peserta didik semakin kreatif dan pembelajaran lebih fleksibel, sekolah penggerak juga banjir support Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbud) RI untuk peningkatan mutu, kualitas akademik dan sikap siswa dengan segudang formatnya.
Foto : Ketua Komite SDN Palumbonsari 1 Faturahman Saat Hadiri Kegiatan Pesta Siaga Pramuka


Namun, keberadaan sekolah penggerak justru masih setengah hati menjadi bahan perhatian Pemkab Karawang untuk menopang support sarana pra sarananya.

Hal itu di akui Komite SDN Palumbonsari 1 Kecamatan Karawang Timur, Fathurohman. Kepada pelitakarawang.com, Jumat (25/2/2023), ia mengaku bahwa orangtua/wali murid sangat apresiasi dan mendukung anak-anaknya dalam didikan pada sekolah berstatus penggerak dengan Implemtasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang sempurna. Bahkan, sekolah di perkotaan seperti SDN Palumbonsari 1 ini, sejak menjadi sekolah penggerak, jadi incaran saat penerimaan peserta Didik baru (PPDB), karena memang letak SD ini, di kelilingi 17 perumahan yang mayoritas warga urban. Sehingga sebut Fathurrahman, saat dukungan penuh pemerintah pusat dalam pengembangan SDM, adalah sangat ideal pemkab Karawang bisa support prioritas setiap kebutuhan sarana pra sarana fisiknya. Karena, sekolah penggerak nyatanya tida serta merta di serap aspirasi kebutuhannya yang diharapkan bisa di pertimbangkan.


"Sekolah penggerak itu tidak kekurangan upaya dan format pengembangan SDM siswanya, di Karawang itu ada 18 sekolah penggerak angkatan pertama, nah apakah mereka sudah di prioritaskan untuk menopang sarana pra saranya, karena banyak yang kurang rombel, bangunan rusak dan lapuk hingga butuh Ruang Kelas Baru (RKB) maupun rehabilitasi, " Katanya.

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Karawang, Yeni Mulyani mengamini apa yang di ungkapkan komite SDN Palumbonsari 1 soal prioritas rehabilitasi bagi 18 sekolah penggerak se Kabupaten Karawang angkatan 1 yang sudah tidak memadai. Karena memang, sekolah penggerak ini tak kurang pengakuan dari pusat sebagai sekolah yang mampu sempurna menjalankan opsi dan kurikulum yang berimbas pada SDM Unggul. Di saat cukup memfasilitasi SDM unggul itu, tambah Yeni, peran serta Pemerintah Daerah pada 18 sekolah penggerak ini, sangat faham jika di pertanyakan orangtua/wali murid seperti Komite.

"Sekolah saya juga penggerak pertama di SDN Karawang Wetan 1, semuanya memiliki keluhan masing-masing baik soal sarana pra sarana yang belum sebanding dengan siswa yang keteteran jumlahnya, maupun fasilitas lainnya. Ya idealnya, kenapa tidak sih di peta-kan mana nih sekolah penggerak, dengar keluhannya, tengok fasilitasnya karena daerah juga sangat terbantu dengan keberadaan 18 sekolah penggerak ini, " Ungkapnya. (Rd)