Kabupaten Bekasi selama ini hanya dikenal sebagai daerah industri, karena dihuni sekitar 4.000 perusahaan. Padahal, daerah ini juga memiliki potensi wisata alam yang belum digarap maksimal.

Foto ilustrasi

Potensi wisata yang belum digarap maksimal di antaranya ada di Kecamatan Muaragembong. Di wilayah pesisir ini, sedikitnya ada enam tempat wisata alam, yaitu: track hutan mangrove, Pantai Bungin, Pantai Beting, kawasan hutan mangrove yang dihuni hewan endemik lutung jawa, wisata pancing liar, dan jembatan cinta.

"Ada enam wisata alam, sementara ini track mangrove di Desa Pantai Sederhana yang ramai dikunjungi wisatawan, karena baru dibuka," kata Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata, Kecamatan Muaragembong, Ahmad Qurtubi, Selasa (14/2).

Dari enam tempat wisata alam itu, beberapa di antaranya masih ada yang belum diketahui banyak orang, seperti Pantai Beting. Padahal, pantai tersebut memiliki pesona dan daya tarik tersendiri karena lokasinya yang tersembunyi di balik hutan mangrove.

Pantai Beting masih sepi wisatawan. Kalau pun ada pengunjung, biasanya mereka memiliki tujuan seperti membuat konten untuk ditayangkan di media sosial.

"Pantai Beting masih sepi pengunjung, karena sudah terkena abrasi, selain itu karena akses jalan menuju pantai yang sulit, jadi sepi pengunjung," katanya.

Tempat wisata lainnya yang juga menjadi daya tarik wilayah ini ialah hutan mangrove yang dihuni hewan dilindungi jenis lutung jawa di Desa Pantai Bahagia. Saat ini, di lokasi tersebut ada sekitar 80 ekor lutung jawa yang bebas berkeliaran.

"Ada 45 sampai 50 lutung jawa di sebelah utara, dan 25 sampai 300 ekor lutung jawa di sebelah selatan," ucap Qurtubi, seperti dilansir Merdeka.(14/2/23).

Dia mengatakan, wisata alam di kecamatan yang memiliki sekitar 1.028,64 hektare hutan mangrove ini bisa mendongkrak pendapatan asli daerah jika dikelola maksimal. Namun upaya itu terganjal karena masih banyak fasilitas yang belum dibangun.

"Sejauh ini pengunjung tempat wisata di sini sepi karena terkendala infrastruktur dan fasilitas pendukung yang kurang, mulai dari jalan, tempat ibadah, tempat makan, parkiran, WC umum dan tempat bermain," ungkapnya.(*).