Pemberian bantuan dana hibah Pemda Karawang yang nilainya sangat pertesius sebanyak Rp10 Miliar untuk Polda Jabar mendapat sorotan dan kritik dari Dewan Pakar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Lukman N Iraz
Lukman N Iraz


Pasalnya, menurut Lukman masih banyak PR pembangunan di Karawang yang masih belum terselesaikan, dimulai dari pembangunan insfrastruktur jalan, sekolah yang masih ada yang ambruk, hingga persolaan pengangguran meningkatkan hingga pelayanan rumah sakit yang masih butuh perbaikan. 

"Bupati Karawang melakukan penghibahan uang sebesar Rp10 M sama saja seperti Karawang tuh semua pembangunan sudah selesai. Padahal nyatanya, banyak masyarakat mengeluhkan jalan masih banyak yang rusak, banyak ruang kelas yang abruk, Pengangguran meningkat dan Pelayanan Rumah Sakit masih perlu perbaikan dan semuanya sangat mendesak.,"kata Lukman. 

Mantan Ketua KNPI ini juga menambahkan, penghibahan uang rakyat jelas melukai hati masyarakat yang dimana menyisakan banyak persoalan karawang yang belum terselesaikan. Ia menilai kebijakan yang dilakukan oleh Bupati Karawang sangat tidak tepat sekali. 

"Jelas kebijakan tersebut sangat melukai hati masyarakat Karawang. Ingat itu duit rakyat, prioritaskan untuk kepentingan rakyat," Cetusnya. 

"Padahal lebih bagus uang Rp10 M untuk pembangunan prioritas jalan rusak, bisa juga dengan membangun dan memperbaiki RKB bahkan bisa membuat 50 RKB baru serta pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan agar anak Karawang punya skil," pintanya. 


Tak hanya itu saja, Lukman dengan tegas menyatakan bahwa Polda Jabar kan sudah ada anggaran sendiri baik dari pemerintah provinsi maupun APBN. Ia juga berharap Polda Jabar bisa memperhatikan banyak protes terkait dana hibah dari Pemkab Karawang dan bersedia menolak kebijakan tersebut. 

"Polda kan sudah anggaran sendiri baik dari provinsi maupun APBN,"kata dia. 

"Kami memohon agar Polda Jabar bersedia mengebalikan uang tersebut, karna masyarakat karawang masih membutuhkan,"pungkasnya. (Rd)